Liputan6.com, Cilegon - Pencarian 2 Anak Buah Kapal atau ABK kapal kayu KLM Mitra Selatan terus dilakukan dan dilanjutkan tim SAR dari Lampung. Kapal ini tenggelam di sekitar perairan Pulau Panjurit, Selat Sunda pada Kamis 04 Juni lalu.
2 ABK kapal pengangkut pupuk 500 ton tersebut adalah Samsudin (50) dan Kawaludin (70). Kapal yang mereka tunggangi sebelumnya berangkat dari Lampung menuju Bangka Belitung.
"Belum ada kabar. Untuk ABK yang hilang itu ditangani SAR Lampung dan dibantu tim dari Bengkulu, karena jaraknya lebih dekat dari sana," kata kepala SAR Banten Hairoe Amir Abyan, Cilegon, Banten, Sabtu (6/6/2015).
Sementara 4 kru lainnya, yakni Mandu Massi (57), Eko Agung Sutrisno (35), Bonajianto (45), dan Agung (50), berhasil diselamatkan tugboat Herlina-27 yang sedang melintas. Mereka ditolong saat terombang-ambing di lautan lepas dan dievakuasi ke Dermaga 1 Pelabuhan Merak dengan kapal patroli KN 333.
Mandu Massi, nahkoda KLM Mitra Selatan sebelumnya mengaku tidak sempat melihat 2 rekannya itu hilang, saat bersama-sama menceburkan diri ke laut ketika kapal yang ditumpangi mereka mulai karam lantaran bocor.
"Pada saat itu kami semua ini berpegangan pada tangga kayu dan menggunakan pelampung. Tapi saya tidak melihat mereka tenggelam karena arus ombak tinggi pada saat itu," kata Mandu.
KLM Mitra Selatan, kapal yang mengangkut 500 ton pupuk dan 6 orang anak buah kapal (ABK) itu, tenggelam di perairan [Selat Sunda]( KLM Mitra Selatan, kapal yang mengangkut 500 ton pupuk dan 6 orang anak buah kapal (ABK), tenggelam di perairan Selat Sunda, Jumat dini hari. Kapal tersebut tenggelam di dekat Pulau Panjurit, Banten. ""), Jumat 5 Juni dini hari. Kapal tersebut tenggelam di dekat Pulau Panjurit, Banten. (Rmn/Ali)