Liputan6.com, Seoul - Sebanyak 24 rumah sakit terpapar sindrom pernapasan akut (MERS). Pemerintah Korea Selatan ingin memastikan keselamatan publik dengan bersikap transparan.
Wakil Perdana Menteri Choi Kyung-hwan pun mengungkapkan sejumlah nama rumah sakit tersebut pada sebuah konferensi pers. Puluhan rumah sakit tersebut terdapat di Pyeongtaek dan Seoul.
Namun, dia tidak mengungkap secara gamblang identitas rumah sakit-rumah sakit itu. Dia beralasan pemerintah tidak ingin membuat masyarakat resah.
Sebelumnya, pemerintah telah mengumumkan Rumah Sakit Pyeongtaek St Mary, di Pyeongtaek, Provinsi Gyeonggi terpapar virus MERS. Pada rumah sakit inilah kasus pertama MERS dikonfirmasi. Begitupula Samsung Medical Center di Seoul. Salah satu dokter di pusat pengobatan ini didiagnosis terjangkit MERS dan diduga telah mengenai lebih dari 1.500 orang lainnya.
"Kami mengungkapkan rumah sakit di mana pasien telah didiagnosis dengan MERS, sehingga kami dapat menjamin keamanan warga," kata Choi seperti dikutip Yonhapnews.
"MERS telah menyebar di seluruh rumah sakit ini dan itu memaksa kita untuk memberikan kontrol yang ketat pada mereka. Rumah sakit dengan kasus positif MERS di masa depan akan diidentifikasi juga," lanjut dia.
Setidaknya, dua orang di Korea Selatan tewas akibat sindrom pernapasan akut dari Timur Tengah tersebut. Jumlah kasus di negeri gingseng ini juga meningkat dari 30 menjadi 35 orang. Kekhawatiran tersebut membuat lebih dari 700 sekolah dari TK hingga Perguruan Tinggi diliburkan.
The Guardian memberitakan, Kamis 4 Juni 2015, lebih dari 1.300 orang juga diperkirakan tengah dikarantina. Di Seoul, publik juga mulai mengenakan masker wajah. (Bob/Yus)
Advertisement