Liputan6.com, Jakarta - Bulan Ramadan sebentar lagi akan tiba. Momen tersebut disambut meriah karena biasanya umat muslim menggunakan sebagai ajang menguatkan ibadah.
Namun tak sedikit kelompok yang menggunakan razia atau sweeping dengan tidak melibatkan aparat kepolisian dengan mengatasnamakan menjaga sucinya bulan Ramadan.
Ketua Setara Institute Hendardi meminta agar kepolisian mencegah aksi main hakim sendiri yang mengatasnamakan agama dan cenderung ke arah premanisme.
"Ramadan cenderung akan menjadi arena 'dakwah' kelompok-kelompok intoleran untuk memerangi apa yang oleh mereka disebut dengan maksiat," ujar Hendardi di kantornya, Jakarta, Senin (8/6/2015).
Hendardi menambahkan, razia, kekerasan, dan tindakan main hakim sendiri yang menggambarkan perilaku premanisme justru akan muncul menjelang dan sepanjang bulan Ramadan. Karena itu, pihak kepolisian diminta bisa menanganinya.
Selain itu, Hendardi meminta pihak kepolisian bisa mengambil sikap jika kelompok tersebut berbuat kekerasan. "Polisi juga harus bisa menindak kelompok-kelompok yang mengatasnamakan agama dan mengatasnamakan kesucian Ramadan sebagai pembenar aksi premanisme," tegas dia.
Bukan hanya itu, Hendardi juga meminta Kementerian Agama juga turun aktif mencegah tindakan kekerasan sepanjang Ramadan nanti.
"Kementerian Agama juga harus mampu menekan aksi-aksi main hakim sendiri," pungkas Hendardi. (Ans/Mut)
Jelang Ramadan, Polisi Diminta Tegas Hadapi Sweeping Ormas
Hendardi meminta agar kepolisian mencegah aksi main hakim sendiri yang mengatasnamakan agama dan cenderung ke arah premanisme.
Advertisement