Liputan6.com, Seoul - Satu lagi korban virus mematikan Timur Tengah Respiratory Syndrome (MERS) di Korea Selatan meninggal dunia. Ini merupakan korban ke-7 sejak negara itu pertama kali dilaporkan terpapar wabah MERS, 20 Mei 2015.
Sementara, jumlah warga yang terinfeksi juga meningkat. Pemerintah Korea Selatan melaporkan 8 kasus baru ditemukan Selasa (9/6/2015). Total warga yang terinfeksi menjadi 95 orang.
Baca Juga
Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan mengungkapkan korban tewas terbaru adalah seorang wanita 68 tahun yang sudah menderita kondisi jantung kronis.
Advertisement
Dia dirawat di Samsung Medical Center Seoul pada 27-28 Mei. Saat datang ke rumah sakit itu, dia berkontak dekat dengan pasien MERS.
Sejauh ini, semua kasus infeksi berasal dari rumah sakit yang setidaknya didatangi atau dihuni oleh satu pasien MERS. Oleh karena itu, pemerintah percaya MERS masih ada di sejumlah rumah sakit.
Untuk mencegah penyebaran lebih lanjut, pemerintah telah merilis nama-nama semua rumah sakit yang terpapar MERS pada Senin 8 Juni 2015.
MERS adalah penyakit pernapasan akut yang disebabkan oleh virus dari Timur Tengah. Penyakit ini pertama kali dilaporkan di Arab Saudi pada 2012. Penyakit ini memiliki angka kematian yang sangat tinggi, yakni lebih dari 40%, sebelum memapar Korea Selatan.
Kementerian Kesehatan Korsel mengklaim penyakit ini memiliki tingkat kematian sekitar 8 persen di Negeri K-Pop itu.
Pejabat kesehatan di Korsel sedang berjuang untuk mencari alasan mengapa penyebaran virus MERS di sana luar biasa cepat dan luas. Padahal sebelumnya, penyebaran penyakit MERS di dunia hanya sekitar 1.100 kasus.
Dengan 95 kasus yang terkonfirmasi, Korea Selatan kini bertengger pada peringkat ke-2 negara yang memiliki jumlah pasien MERS terbesar, setelah Arab Saudi. Arab Saudi melaporkan ada lebih dari 1.000 warganya yang terinfeksi MERS sejak kasus pertama di dunia pada 2012. (Yonhapnews/Bob/Rmn)