Sukses

32 Balon Kepala Daerah di Bali Ikut Tes Hadapi Pilkada Serentak

Peristiwa politik yang rasional dan ilmiah seperti ini belum pernah dilakukan di Bali, bahkan Indonesia.

Liputan6.com, Denpasar - Jelang pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak yang akan berlangsung akhir tahun ini, sejumlah partai politik di Bali menggelar uji kemampuan dan kepatutan (fit and proper test) terhadap 32 bakal calon (balon) kepala daerah.

Fit and proper test yang diikuti balon untuk 6 kabupaten/kota di Bali yakni Denpasar, Badung, Tabanan, Jembrana, Bangli, dan Karangasem berlangsung di Grand Bali Beach, Sanur. Tes ini berlangsung selama 3 hari sejak Sabtu 6 Juni hingga Senin 8 Juni 2015. 

Tes ini diselenggarakan oleh Koalisi Bali Mandara (KBM) yang merupakan koalisi dari 6 partai di antaranya Partai Golkar, Partai Demokrat, dan Partai Gerindra.

Ketua KBM Ketut Sudikerta mengatakan, peristiwa politik yang rasional dan ilmiah seperti ini belum pernah dilakukan di Bali, bahkan Indonesia. Karena itu, dia berharap ini akan menjadi hal baik untuk kemajuan Bali sesuai program Bali Mandara.

"Ini peristiwa politik yang rasional dan ilmiah, tidak emosional. Test semacam ini baru pertama kali dilakukan supaya kita tidak emosional dalam memilih pemimpin, bisa kacau. Jangan pertaruhkan nasib kita secara emosional. Ini pelajaran politik kepada rakyat kita," Kata Sudikerta, Senin 8 Juni 2015.

"Kita arahkan masyarakat Bali untuk pilih pemimpin dengan rasional, bukan emosional. Yang mampu menjadi empat generasi dalam kehidupan, perintis, pembangun, penikmat, dan perusak," papar dia.

Selain mengimbau masyarakat untuk berhenti memilih pemimpin secara emosional, Sudikerta juga mengajak masyarakat untuk memilih pemimpin yang "gila". "Tapi jangan yang gila beneran," tandas Sudikerta.

Sementara itu, Wakil Ketua Tim Koalisi KBM Made Mudarta mengungkapkan, seleksi yang dilakukan saat ini untuk mencari calon-calon kepala daerah yang berkualitas secara ilmiah dan tidak tersandung masalah.

"Ada 11 profesor dari segala disiplin ilmu. Ada ahli tata ruang, ahli pertanian, ahli hukum adat dari beberapa universitas di Bali. Mereka yang memberikan nilai kepada bakal calon kepala daerah," terang dia.

Mudarta melanjutkan, fit and proper test digelar supaya balon kepala daerah dapat kesempatan memaparkan visi misi mereka. "Calon memiliki potensi terpilih 5 persen dan tingkat popularitas di atas 20 persen akan otomatis terpilih," ucap Mudarta. (Sun/Sss)