Sukses

Temui Pimpinan KPK, Pansel Dapat 17 Kompetensi Masukan

Juru Bicara Pansel KPK Betti Alisjahbana berharap, pertemuan bisa mempermudah kinerja Pansel dalam menyeleksi kandidat pimpinan KPK.

Liputan6.com, Jakarta - Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi mendatangi kantor KPK. Ketua Pansel KPK Destry Damayanti mengatakan, pertemuan yang dilakukan tertutup itu untuk mendiskusikan terkait kriteria pemimpin seperti apa yang diinginkan KPK untuk periode selanjutnya.

"Sharing saja minta masukkan karakteristik pimpinan KPK seperti apa yang diinginkan di masa mendatang," ujar Destry di Kantor KPK, Jalan HR Rasuna ‎Said, Kuningan, Jakarta, Selasa (9/6/2015).

‎Pansel juga mengaku ingin tahu lebih dalam apa tantangan KPK di masa mendatang. Hal itu dilakukan agar Pansel tidak salah memilih kandidat menjadi pimpinan KPK yang tentu tantangannya sangat berat.

"Karena ini sangat terkait dengan figure pimpinan KPK yang dibutuhkan," tambah dia.

‎Juru Bicara Pansel Capim KPK Betti Alisjahbana berharap, pertemuan bisa mempermudah kinerja Pansel dalam menyeleksi kandidat nakhoda lembaga antikorupsi tersebut.

"Kami ingin tahu lebih dalam tentang situasi dan tantangan KPK yang tentunya akan berpengaruh pada profil pimpinan yang dibutuhkan‎," tutur Betti.

‎Masukan 17 Kompetensi

‎Hasil pertemuan tersebut meliputi masukan terhadap Pansel berupa 17 kompetensi yang harus dimiliki pimpinan KPK periode mendatang.

"Diharapkan 5 pimpinan nanti secara kolektif kolegial mereka akan memiliki 17 kompetensi untuk memimpin KPK ke depan," tutur Plt Ketua KPK Taufiequrachman Ruki.

KPK juga berjanji akan membantu kinerja Pansel dalam hal mendalami dan memberikan rekam jejak pendaftar. ‎"Diharapkan dengan adanya informasi rekam jejak yang detil, Pansel tidak salah pilih," papar dia.

‎Sementara itu, Destry mengaku secara garis besar masukan-masukan yang diberikan KPK sudah masuk listing Pansel. Kendati, 17 kompetensi tersebut diharap bisa membuat kinerja Pansel lebih selektif.

"Kami tahu juga tantangan yang akan dihadapi pimpinan KPK sangat besar. Sehingga kami berusaha menggali masukan kira-kira apa prioritas KPK ke depannya," terang Destry.

"Kita juga meminta bantuan KPK soal rekam jejak. Itu untuk minimalisir kesalahan kita dalam membaca track record ‎Capim," imbuh Destry.

Selanjutnya...

2 dari 2 halaman

Bertemu PPATK, Ormas, dan Tokoh Agama

Bertemu PPATK,  Ormas dan Tokoh Agama

Selain bertemu pimpinan KPK, Tim Pansel ‎hari ini juga mendatangi Kantor Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Destry menjelaskan, tujuan pertemuannya tersebut berkaitan dengan kerja sama dan koordinasi antara KPK dengan PPATK.

"Ini berkaitan dengan kerja sama dan koordinasi sekarang dan ke depannya. Sekaligus minta bantuan PPATK pada saat penelusuran rekam jejak calon nanti," ucap Destry.

Sedangkan pertemuan ‎dengan sejumlah tokoh agama dan ormas terbesar di Indonesia, untuk meminta masukan orang-orang yang dinilai berkompeten dan berkomitmen memberantas korupsi. Mereka meminta agar profil-profil tersebut ikut mendaftar sebagai kandidat pimpinan KPK periode selanjutnya.

Pertemuan dengan ormas dan tokoh agama ini rencananya dilakukan malam nanti di Kantor Sekretariat Negara (Setneg).

"Kita minta masukkan juga agar orang-orang yang berkompeten didorong untuk mendaftar. Selain itu juga mengajak turut mengidentifikasi kandidat Capim KPK yang potensial," tutur Destry. (Mvi/Mut)