Sukses

Jelang Mudik Lebaran, Kampung Rambutan Masih Rawan Copet

Padahal polisi berpakaian preman sudah seringkali diturunkan untuk memantau Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Terminal Kampung Rambutan Laudin Situmorang mengeluhkan aksi pencopetan dan penodongan yang masih banyak terjadi di wilayahnya. Dan dikhawatirkan bakal merajalela saat momen mudik nanti.

Padahal polisi berpakaian preman sudah seringkali diturunkan untuk memantau kawasan itu. Namun tetap saja para preman jalanan masih bisa lolos dari pantauan aparat.

Menurut Laudin, para penjahat itu masih bisa membedakan antara warga sipil dan polisi yang menyamar.

"Kalau bisa polisi yang berjaga di sini dirotasi begitu, karena kan para penjahat sudah hapal dengan wajah-wajah polisi yang nyamar. Mereka pintar, kalau ada polisi tidak berani beraksi. Kalau tidak ada, baru melakukam kejahatan," jelas Laudin di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Selasa (9/6/2015).

Modus

Laudin kemudian bercerita tentang salah satu modus kejahatan yang kerap terjadi pada saat mudik. Yaitu aksi penodongan berkedok jualan pernak-pernik, seperti kacamata gaya dan jam tangan.

Menurut dia, pelaku sekaligus penjual barang menghampiri penumpang seolah-olah akan menawarkan barang dagangannya.

"Sesudah jaraknya dekat dengan pembeli, dia (pelaku) keluarkan pisau dan memaksa agar dagangannya dibeli dengan harga yang tidak sesuai dengan kualitas barang," ujar dia.

"Misalnya kacamata Rp 20 ribu dijual ratusan ribu. Akhirnya mau tidak mau beli karena takut. Ini selalu terjadi tiap tahun," pungkas Laudin. (Ndy/Mut)