Liputan6.com, Solo - Usai prosesi siraman calon menantu Presiden Joko Widodo, Selvi Ananda, digelar acara jual es dawet ayu di kediaman Putri Solo 2009 itu, di Jalan Kutai Raya, Sumber, Solo, Jawa Tengah. Prosesi yang dinamakan Dodol Dawet ini dihadiri banyak tamu yang umumnya adalah keluarga calon mempelai.
Dengan wajah semringah, para tamu membeli es dawet ayu menggunakan Kreweng, yakni uang dari tanah liat. Uang ini dibagikan oleh pihak Selvi. Sebagian besar tamu perempuan terlihat mengenakan kebaya kutu baru. Sedangkan tamu laki-laki mengenakan pakaian batik. Dengan gembira, mereka antre membeli es dawet yang disajikan dalam gelas-gelas kecil, pada Rabu (10/6/2015) pagi.
Dalam tradisi pernikahan adat Jawa, prosesi jual es dawet ayu dilaksanakan sembari menunggu calon mempelai wanita berganti busana setelah melakukan siraman. Â
Dawet atau cendol yang digunakan umumnya berbentuk bulat yang melambangkan kebulatan niat orangtua menjodohkan anaknya. Yang melayani pembeli biasanya ibu sedangkan ayah menerima pembayaran.
Tradisi ini merupakan simbol yang menunjukkan bagaimana mencari nafkah, di mana suami istri harus saling bantu. Makna lainnya, kalau jualan banyak otomatis rejeki yang didapatkan juga banyak.
Prosesi jual es dawet ayu yang dibeli anggota keluarga, berlangsung setelah ayah dan ibu Selvi, Didit dan Partini, memasang bleketepe atau anyaman daun kelapa di depan rumah.
Usai prosesi ini, calon mempelai wanita selanjutnya akan menjalani prosesi siraman. Selanjutnya pada Rabu malam akan digelar acara midodareni, dan kemudian pada Kamis 11 Juni 2015 akan dilangsungkan akad dan resepsi pernikahan Gibran Rakabuming Raka dengan Selvi Ananda di Gedung Graha Saba Buana Solo. (Sun/Mvi)
Setelah Siraman Menantu Jokowi, Orangtua Selvi Jual Es Dawet Ayu
Prosesi jual es dawet ayu yang dibeli anggota keluarga, berlangsung setelah ayah dan ibu Selvi, Didit dan Partini, memasang bleketepe.
Advertisement