Liputan6.com, Denpasar - Kantong mayat berwarna oranye itu akhirnya tiba di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar, Bali. Di dalamnya terbaring jenazah bocah malang Angeline.
Tubuh kaku bocah 8 tahun itu diantar ke rumah sakit tak lama setelah ditemukan terkubur di samping kandang ayam di rumah orangtua angkatnya, Jalan Sedap Malam Nomor 26 Sanur. Angeline yang dilaporkan hilang sejak 16 Mei 2015 ternyata telah tiada.
Hanya butuh 10 menit perjalanan untuk membawa jasadnya dari rumah itu ke rumah sakit, Rabu (10/6/2015). Jenazahnya tiba di RSUP Sanglah sekitar pukul 13.50 Wita.
Saat diturunkan dari ambulans, bau jasad yang terbungkus kantung mayat itu langsung tercium. Jenazah bocah perempuan cantik itu langsung ditangani Kepala Bagian Instalasi Forensik RSUP Sanglah Ida Bagus Putu Alit.
Kini jasad Angeline dibawa ke kamar mayat. Sementara di sekitar ruangan itu kepolisian Denpasar nampak bersiaga.
Cerita hidup Angeline yang dirawat seorang ibu angkat dan kemudian menghilang telah menyita perhatian publik di Tanah Air. Tak kurang, menteri pun memantau kasus ini dan berusaha mencari titik terang keberadaan Angeline. Â
Namun sikap ibu angkat Angeline yang tertutup dan tidak membolehkan siapapun masuk ke rumahnya, termasuk Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise dan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi, membuat pencarian Angeline terhambat.
Guna mencari keberadaan siswa kelas 2 SDN 12 Sanur itu, guru-guru sekolahnya pun datang ke tempat Angeline dan menggelar sembahyang. Wali kelas Angeline, Putu Sri Wijayanti, mengungkapkan saat sembahyang guru-guru mendengar suara lirih khas Angeline memanggil "Maaaa". (Ndy/Mut)
Advertisement