Sukses

Kepsek: Kami Yakin Pembunuh Angeline Lebih dari Satu Orang

Untuk mengenang kepergian Angeline, pukul 10.00 WIB Wali Kelas 2B Sri Wijayanti mengheningkan cipta bersama teman-teman kelas Angeline.

Liputan6.com, Denpasar - Polda Bali terus mengungkap misteri kematian bocah Angeline. Tubuh bocah yang semasa hidupnya terlihat cantik itu ditemukan polisi sudah mulai terurai di sebuah liang lahat dangkal di halaman belakang rumah ibu kandungnya, di Sanur, Bali.  

Kematian bocah Angeline menyisakan luka mendalam di hati guru-guru dan teman sekolah tempat Angeline menuntut ilmu. Mereka pun meminta agar pembunuh Angeline di hukum mati.

Kepala Sekolah SDN 12 Sanur, Ketut Ruta, mengaku tidak percaya atas penetapan tersangka yang hanya satu orang. Dia yakin ada tersangka lain. Karena itu, Ruta meminta polisi mengusut kasus pembunuhan Angeline sampai ke akarnya.

"Tidak mungkin kalau hanya satu orang tersangkanya. Di rumah itu ada orang banyak. Pasti ada orang lain yang membantunya. Kami minta kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas pembunuhan Angeline," Kata Ruta saat ditemui di ruang kerjanya di Sanur, Kamis (11/5/2015).

Angeline berjalan kaki dua kilometer ke sekolah | Via: facebook.com

Untuk mengenang kepergian Angeline, pukul 10.00 WIB Wali Kelas 2B Sri Wijayanti mengheningkan cipta bersama teman-teman kelas Angeline. Terlihat Sri tak kuasa menahan tangis, sehingga teman-teman Angeline pun ikut menangis.

Sri memiliki banyak kenangan dengan Angeline. Dia pernah memandikan Angeline di sekolah saat melihat kondisi bocah itu benar-benar tidak terawat.

Hingga saat ini, Polresta Bali sudah memanggil 7 orang untuk diperiksa. Di antaranya yakni ibu angkat Angeline, Margreit Megawe, dua kakak angkatnya Yvone dan Cristine, dua orang yang mengontrak di rumah Margreit, mantan satpam rumah Megawe Agus Tae. Satu di antaranya yakni Agus Tae, sudah ditetapkan sebagai tersangka. (Sun/Mut)