Cerita Ahok Suka 'Bikin Onar' Semasa di DPR

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memberi pengarahan kepada seratusan polisi dari Sekolah Staf dan Pimpinan Pertama (Sespimma) Polri. Membawakan tema revolusi mental, Ahok tak canggung bercerita tentang polahnya saat menjadi anggota DPR. Saking nyelenehnya, dia dicap sebagai 'pembuat onar.'

Ahok teringat saat masih menjadi politisi Golkar di Komisi II DPR. Sikap kerasnya di komisi itu dianggap terlalu vokal dan mengancam anggota dewan lain, termasuk rekan sefraksinya.

Berbagai kritikan ditujukan kepadanya, termasuk dari petinggi Golkar Nurul Arifin. Nurul menyampaikan pimpinan fraksi tidak suka dengan sikapnya yang dinilai melawan arus.

"Saya masih ingat Nurul Arifin ngomong gini ke saya, Hok, ini fraksi ngomong ke gue nih, loe mau dipindahin dari komisi II. Karena e-KTP loe terlalu galak, ribut-ribut melulu tuh. Terus mau bikin pembuktian terbalik macem-macem, bikin undang-undang pemilukada," tutur Ahok di Balai Agung, Balai Kota, Jakarta, Kamis (11/6/2015).

Ahok mendapat bocoran akan dipindahkan ke Komisi VIII terkait agama. Dia tidak gentar dan tetap akan membongkar korupsi di komisi itu.

"Oke loe kasih tahu tuh fraksi ya bos-bosnya. Nanti gue bongkar naik haji loe tuh mark up semua. Yang bongkarnya nonmuslim lagi, gue bilang," lanjut dia.

Ancaman Ahok itupun disampaikan kembali oleh Nurul kepada pimpinan fraksi. Mereka menyiapkan 'tempat' di komisi yang tidak 'berbahaya' bagi fraksi dan dewan lainnya. Tapi, tetap saja Ahok melawan.

"Terus saya jawabnya santai aja, komisi manapun gue pasti buat loe orang sakit kepala. Beberapa minggu dia balik lagi, ya sudah komisi II saja tapi jangan banyak ngomong ya," lanjut Ahok.

Cerita Ahok membuat mati kutu pimpinan para petinggi partai membuat para polisi yang menjadi tertawa. Dia menegaskan revolusi mental harus dilakukan di setiap lini. Termasuk ke hal yang sudah lama mendarah daging sekalipun.

"Gaya manajemen Amerika, kalau berhenti dibilang hebat. Jadi pembicara seminar ke kampus, enggak gampang kita lakukan sebuah revolusi mental, enggak mudah, karena perlawanan orang status quo," jelas Ahok. (Bob/Mut)