Liputan6.com, Denpasar - Orangtua kandung Angeline, R dan A, mendatangi Polresta Denpasar hari ini. R dan A yang sudah berpisah itu datang untuk menggali informasi tentang kondisi jenazah anaknya.
R dan A didampingi petugas Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2T2A) Siti Sapura. Tapi, keduanya harus menelan kekecewaan lantaran kedatangan mereka tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan. Padahal, keduanya sengaja datang dari Banyuwangi untuk mendapatkan informasi tentang kematian anak mereka.
A berharap, jasad anaknya yang dilahirkan 8 tahun lalu, bisa segera dikebumikan di tempat dia dan suaminya dilahirkan. "Harapan saya, agar anak saya Angeline segera bisa dibawa pulang (untuk dimakamkan)," harap dia dengan berlinang air mata.
Prarekonstruksi pembunuhan Angeline telah digelar siang hari tadi dengan menghadirkan tersangka pembunuh Angeline, Agus Tae, yang tak lain adalah mantan satpam di rumah ibu angkat Angeline. namun pengacara Agus, Haposan Sihombing, mengungkapkan banyak kejanggalan dalam prarekosntruksi itu.
Antara lain, tidak ada adegan yang memperagakan leher Angeline dijerat tali. Selain itu, dalam pengakuannya Agus mengatakan membunuh bocah malang itu pukul 13.00 Wita dan dikubur pukul 20.00 Wita.
Namun, dalam Berkas Acara Pemeriksaan (BAP) ibu angkat Angeline Margriet Megawe di Polsek Denpasar Timur, dia melaporkan Angeline tengah bermain di halaman rumah. Haposan berharap pihak kepolisian dapat mengusut kejanggalan tersebut. Sebab, jeda waktu dari Angeline dibunuh hingga dikubur cukup panjang. Bahkan, Margriet sempat menyuruh Agus untuk mecari Angeline.
Fakta lain yang ditemukan, dari hasil tes kejiwaan yang dilakukan Psikiater Dr Lely Setyawaty, ibu angkat Angeline Margriet, ternyata psikopat. (Sun/Mut)
Orangtua Kandung Ingin Jenazah Angeline Segera Dimakamkan
Amidah berharap, jasad anaknya yang dilahirkan 8 tahun lalu, bisa segera dikebumikan di tempat dia dan suaminya dilahirkan.
Advertisement