Liputan6.com, Jakarta - Kepolisian Resor Kota Denpasar terus melakukan penyidikan atas terbunuhnya bocah Angeline Megawe yang sebelumnya sempat dikabarkan hilang. Meski sudah menetapkan seorang petugas keamanan bernama Agus sebagai tersangka pembunuhan, namun polisi terus mengembangkan kasus ini, khususnya mengenai penyebab sejumlah luka di sekujur tubuh bocah 8 tahun itu.
Menurut Kadiv Humas Polri Irjen Pol Anton Charliyan, salah satu pihak yang saat ini sedang dimintai keterangannya secara intensif terkait luka-luka yang diderita Angeline adalah Margariet Megawe, ibu angkat korban.
"Ibunya (Margariet) masih dalam pemeriksaan serius. Baru ada satu tersangka, yaitu Agus tadi," ujar Anton Charliyan di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (11/6/2015).
Advertisement
Anton menjelaskan, dalam penyidikan yang tengah dilakukan pihaknya saat ini, tidak menutup kemungkinan akan ditemukan sejumlah bukti baru yang dapat menjerat siapapun yang terlibat dalam penghilangan nyawa dan penganiayaan terhadap bocah yang duduk di kelas 2 SDN 12 Sanur, Bali itu.
Ia juga menambahkan, selain Margariet, seluruh penghuni rumah yang terletak di Jalan Sedap Malam Nomor 26, Sanur, Bali atau tempat Angeline tinggal itu juga akan diperiksa secara intensif untuk mengusut tuntas kasus ini.
"Kami belum tentukan (tersangka baru), tapi kemungkinan itu selalu ada. Kami berkoordinasi terus dengan Polda Bali. Apakah ibunya terlibat atau tidak. Semua yang ada dirumah itu diperiksa intensif. Apakah mereka turut membantu (pembunuhan) atau tidak," terang dia.
Angeline Megawe yang sempat dilaporkan hilang sejak 16 Mei 2015 telah ditemukan. Namun, bocah berparas cantik tersebut ditemukan sudah meninggal pada Rabu 10 Juni. Jasadnya dikubur di samping kandang ayam, di antara pohon pisang yang terletak di di halaman belakang rumah ibu angkatnya, Jalan Sedap Malam Nomor 26, Sanur, Bali.
Petunjuk kematian bocah cantik itu diperoleh setelah Kepala Sekolah Angeline, yang sehari sebelumnya menggelar ritual sembahyang bersama para guru SDN 12 Sanur, di pura depan rumah Angeline. Saat itu, mereka melihat gundukan tanah yang mencurigakan dan ditutupi kotoran ayam di halaman belakang rumah. Kejanggalan ini pun dilaporkan pada polisi.
Dari laporan tersebut, Kepolisian Bali kembali memeriksa rumah Margareth. Polisi pun menyusuri semua sudut rumah, tercium bau busuk menyengat. Setelah digali setengah meter, ditemukan jasad Angeline yang hilang sejak 16 Mei lalu. (Gen/Mut)