Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Golkar hasil Munas Bali Idrus Marham membantah kader-kader Golkar kubu Aburizal Bakrie akan menyerang Kantor DPP Golkar di Jalan Anggrek Nelli, Slipi, Jakarta Barat, yang kini diduduki loyalis Golkar Agung Laksono.‎ Penyerbuan itu beredar melalui pesan yang disebar melalui BlackBerry Messenger.
"Tidak mungkin kubu Munas Bali yang melakukan penyerangan itu, termasuk yang ada dalam SMS yang beredar bahwa kami akan menyerang Kantor DPP di Slipi. Itu sama sekali tidak benar," kata Idrus di ruang Fraksi Golkar, Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (11/6/2015).
Idrus mengatakan, kubu Aburizal Bakrie atau Ical tidak mungkin melakukan aksi premanisme. DPP Golkar kubu Munas Bali tidak akan melakukan aksi-aksi yang merusak citra partai.
"Kami memiliki komitmen untuk melaksanakan politik secara elegan dan profesional. Dan kami tidak ingin melakukan hal-hal yang tidak pernah digariskan oleh partai dan merusak citra partai," ujar dia.
Idrus meminta polisi segera menelusuri beredarnya pesan yang tidak bertanggung jawab tersebut.
"Kami meminta, yang menyebarkan SMS tersebut segera diproses dan pihak berwajib dapat menelusuri. Selain menyudutkan satu pihak, tapi juga sudah mencederai Partai Golkar," tandas Idrus.
  Â
Sementara itu, ratusan aparat kepolisian dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Barat, dan Polres Palmerah berjaga di sekitar Kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Nelli, Slipi, Jakarta Barat. Mereka dilengkapi senjata laras panjang dan tembakan gas air mata. Selain itu, disiagakan juga sebuah Barracuda tepat di depan pintu masuk kantor partai berlambang beringin tersebut
Kapolres Jakarta Barat Kombes Pol Rudy mengatakan, pihaknya sudah sejak sehari lalu menyiagakan anggotanya di sekitar Kantor DPP Golkar.
"Dari kemarin malah jumlahnya lebih banyak, kalau hari ini tepatnya 300 personel yang disiagakan di Kantor Golkar terbuka maupun tertutup," kata Rudy kepada Liputan6.com. (Mvi/Mut)
Idrus Marham: Tidak Mungkin Kubu Munas Bali Serang Kantor Golkar
Idrus Marham meminta polisi segera menelusuri beredarnya pesan yang tidak bertanggung jawab tersebut.
Advertisement