Liputan6.com, Jakarta - Pengoperasian Transjakarta masih terkendala tidak sterilnya jalur bus. Setelah semua siap, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akan memasang semacam 'gerbang tol' di setiap pintu masuk.
Ahok mengatakan, setiap pintu masuk busway akan dipasang Radio Frequency Identification (RFID). Dengan begitu, hanya bus Transjakarta dan moda transportasi terintegrasi lainnya yang bisa melaju di jalur tersebut.
"Kita mau pasangin, nanti ada RFID. Jadi bus itu tempelin, dia buka sendiri (gerbang)," kata Ahok di Balaikota, Kamis (11/6/2015).
Guna mendukung sistem baru ini, semua separator akan ditinggikan. Pengadaan akan diserahkan di e-catalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
"Jadi tinggal taruh saja, MCB (moved concret barier) yang beton itu lho," lanjut Ahok.
Dia ingin, pelayanan bus Transjakarta maksimal. Saat seluruh infrastruktur terpenuhi, maka jarak antarbus 10 menit dapat terwujud.
"Yang penting kita akan hantam semua, terus kita akan tutup. Dia mau masuk harus buka tutup-buka tutup," tandas Ahok.
Sebanyak 6 koridor jalur Transjakarta dipasangi separator beton pada tahun ini. Movable Concrete Barrier (MCB) itu dipasang untuk menghalau masuknya pengendara kendaraan pribadi ke busway.
Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas Binamarga DKI, Yudi‎ Febriyadi, mengatakan 6 koridor itu adalah koridor 1, 2, 3, 4, 6 dan 9.
"Tahun ini kita juga buat separator untuk sterilisasi jalur busway. Kita desain separator dengan beton MCB ukuran 60x40 cm‎ berbentuk agak tipis," kata Yudi pada Senin 8 Juni 2015. (Mvi/Ado)
Ahok Akan Pasang 'Gerbang Tol' di Jalur Bus Transjakarta
Saat seluruh infrastruktur terpenuhi, maka jarak antarbus 10 menit dapat terwujud.
Advertisement