Liputan6.com, Jakarta - Merebaknya virus mematikan MERS di Korea Selatan (Korsel), menimbulkan kekhawatiran sampai ke Tanah Air. Karena banyak Warga Negara Indonesia (WNI) yang menetap, atau berkunjung ke negara yang berseberangan dengan Laut Jepang itu.
Namun, saat ini kekhawatiran itu perlahan mulai luntur. Selain tidak ada WNI yang terjangkit, juga karena otoritas Korsel menyebut upaya mereka membasmi MERS membuahkan hasil memuaskan.
"Pemerintah Korea Selatan optimis, penanganan intensif terhadap virus MERS cukup berhasil. Upaya melokalisir pasien yang terjangkit cukup efektif," sebut Diplomat KBRI Seoul Bambang Witjaksono dalam keterangan tertulisnya, Jumat (12/6/2015).
"Oleh karena itu Pemerintah Korea menyatakan bahwa penyebaran lanjutan MERS dapat dikatakan 0%," tambah dia.
Bambang mengatakan, keyakinan Pemerintah Korsel didasarkan dari pengamatan medis di sejumlah rumah sakit yang menangani pasien MERS.
"Misalnya RS St Mary's Pyongtaek, yang merawat 37 pasien sejak memasuki Juni ini tidak ada laporan ditemukannya pasien baru," terang dia.
MERS adalah penyakit virus pernapasan baru manusia. Kasus pertama pernah dilaporkan di Arab Saudi pada 2012. Sekitar 1.100 kasus telah dilaporkan di 20 negara. Sebagian besar negara-negara itu berada dan di sekitar Timur Tengah.
Penyakit ini memiliki angka kematian yang sangat tinggi. Lebih dari 40% mewabah di Korea Selatan. Di Negeri Ginseng ini tercatat angka kematian di bawah 10%.
MERSÂ disebabkan oleh sejenis koronavirus dan dapat menyebabkan demam, gangguan pernapasan, pneumonia, dan gagal ginjal. (Rmn/Mut)
KBRI Seoul: Penyebaran Lanjutan MERS di Korsel Nol Persen
Selain tidak ada WNI yang terjangkit, juga karena otoritas Korsel menyebut upaya mereka membasmi MERS membuahkan hasil memuaskan.
Advertisement