Sukses

Buya Syafii: Kasus Angeline Memalukan Indonesia

Mantan Ketua PP Muhammadiyah ini menegaskan pembunuhan Angeline termasuk perbuatan biadab.

Liputan6.com, Yogyakarta - Tokoh Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif prihatin dengan terjadinya pembunuhan terhadap anak di bawah umur seperti yang terjadi pada Angeline. Mantan Ketua PP Muhammadiyah ini menegaskan pembunuhan Angeline termasuk perbuatan biadab.

Sosok yang akrab disapa Buya ini mengatakan pembunuhan Angeline terjadi karena kondisi pendidikan dan moral anak bangsa yang tidak berkualitas. Sehingga perlu adanya langkah yang jelas agar kejadian serupa tidak lagi terjadi di Indonesia.

"Pada anak di bawah umur sudah terjadi kekerasan seksual, ini biadab dan tidak bisa dibiarkan terus menerus," ujar dia usai membuka Muhammadiyah Expo 2015 di Jogja City Mall, Yogyakarta, Jumat 12 Juni 2015.

Buya meminta kepada penegak hukum untuk mengusut kasus ini secara tuntas untuk menemukan pelaku sebenarnya. Tak hanya kepada polisi, Buya juga meminta kepada para tokoh agama untuk ikut ambil bagian dalam antisipasi kejadian serupa.

"Penegak hukum harus bertindak tegas, begitu juga para dai dan mubalig dari semua agama, saya rasa harus bergerak mengatasi ini semua. Karena ini memalukan ya. Memalukan Indonesia, memalukan Pancasila, apalagi sila ke-2 Kemanusiaan yang Adil dan Beradab," tegas dia.

Angeline meninggal saat sang anak diadopsi oleh sebuah keluarga. Karena itu dia meminta aturan tentang adopsi anak ditinjau ulang dan dijelaskan pasal hukuman yang lebih berat bagi pelaku kejahatan pada anak.

"Saya rasa undang-undang harus diperjelas, perlindungan anak harus dibuat dan diubah yang memberikan hukuman berat kepada pelaku kekerasan pada anak yang menyebabkan kematian. Saya rasa tidak bisa ditolerir," pungkas Buya. (Ado/Nda)