Liputan6.com, Denpasar - Angeline, bocah 8 tahun di Denpasar, Bali yang hilang secara misterius pada 16 Mei 2015 ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa, dikubur di halaman belakang rumah ibu angkatnya Margriet Megawe.
Dalam kondisi tak bernyawa, gadis cilik itu diduga dipaksakan masuk dalam lubang yang tidak terlalu dalam, sehingga jasadnya meringkuk, seperti bayi dalam kandungan, ketika diangkat tim Forensik Polda Bali.
Tepat di depan kandang ayam di halaman belakang rumahnya di Jalan Sedap Malam Nomor 26 Sanur, Denpasar, Bali jenazah Angeline diangkat dari lubang tempatnya dikubur setelah dibunuh.
Jenazah siswa kelas 2 SDN 12 Sanur itu dikubur di antara pohon pisang di dekat kandang ayam.
Advertisement
Hingga hari ini, 1 orang ditetapkan sebagai tersangka dari 7 saksi yang diperiksa oleh kepolisian, yaitu Agustinus Tae, mantan pembantu ibu angkat Angeline.
Hasil autopsi pada tubuh bocah kelas 2 SD itu ditemukan banyak luka lebam di daerah pinggang ke bawah. Ada juga luka lebam di dada samping kanan, leher samping kanan, dahi samping kanan, pelipis kanan, dahi samping kiri, batang hidung, pipi kiri atas, pipi kiri bawah telinga, leher samping kanan dan leher kanan atas bahu.
Kepala Instalasi Forensik RSUP Sanglah Denpasar dr Dudut Rustyadi SpF mengatakan, khusus pada bagian lehernya ada bekas jeratan tali. Selain luka-luka tersebut ada luka bekas sundutan rokok.
Dari informasi yang dihimpun dari guru-guru dan para tetangga, semasa hidupnya Angeline sering bekerja memberi makan 50 ekor ayam peliharaan ibu angkatnya sebelum sekolah.
Ia juga harus berjalan kaki sejauh 2 km menuju dan pulang sekolah. Semasa hidupnya yang pendek, Angeline melakukan pekerjaan yang seharusnya tidak dilakukan oleh anak seusianya. (Mvi/Ein)