Sukses

Danau Lido Bogor Tercemar, dari Mana asal Limbahnya?

Pencemaran logam berat di Danau Lido, Bogor, Jawa Berat diduga telah berlangsung puluhan tahun lamanya.

Liputan6.com, Bogor - Danau Lido di Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dinyatakan telah tercemar limbah logam berat berupa timbal (Pb) oleh Institut Pertanian Bogor (IPB). Banyak yang menduga, penyebab tercemarnya air danau seluas 1.700 hektare itu lantaran aktivitas bisnis di sana.

"Iya dulu airnya warna hijau, sekarang agak keruh, padahal dulu itu terlihat sangat indah," ujar Endi (55), warga Desa Wates Jaya, Cigombong, Kabupaten Bogor, Jabar, saat ditemui sedang memancing di tepi Danau Lido, Senin (15/6/2015).

Menurut Endi, dampak dari semakin tak terkendalinya pencemaran ini berimbas pada ekosistem danau dan makhluk hidup di dalam air.

"Kalau mancing di air ini dulu biasanya kita mudah mendapatkan ikan, sekarang saya sudah keliling di tepi danau, tetap saja sulit mendapatkan ikan," tutur dia.

"Bisa jadi karena limbah restoran yang ada di ujung danau tepi Jalan Raya Bogor-Sukabumi," ucap Endi.

Tercemar?

Sementara, Annisa, asisten manajer Pi-Nadar Restoran yang berada di ujung danau tersebut membantah tudingan itu. Meskipun, dia mengaku restorannya menggunakan jaring apung yang di bawahnya menggunakan ratusan tong bekas oli.

"Kita mempertanyakan hasil penelitian IPB, dari mana asalnya pencemarannya. Sebab, kita kooperatif dengan pemerintah setempat, sebulan sekali sering memberikan laporan. Bahkan bahan kimia yang dipergunakan oleh kita hanya sabun," ucap Annisa.

Dia menuturkan, restorannya rutin membuat lubang 6 x 6 meter di perkampungan untuk pengolahan limbah sisa makan pengunjung.

"Kita selalu memisahkan sampah basah dengan sampah kering. Kemudian bekas makanan atau masakan limbahnya kita buang ke dalam lubang di perkampungan di atas yang jauh dari danau," tutur dia.

Dia berani menjamin, tak ada setetes pun minyak yang terbuang ke danau.

"Kita selalu menjaga. Bahkan ikan-ikan yang ditebar di danau dan ditangkar di sekitar restoran apung ini, pakannya alami. Artinya kita tidak pernah memberikan pakan, karena dipastikan dapat mencemari air," ujar Annisa.

Menurut dia, pencemaran di danau itu disebabkan oleh banyaknya sampah masyarakat yang menumpuk di danau itu.

"Jadi setiap hujan turun, sering sampah domestik atau rumah tangga mengalir ke danau. Sehingga menumpuk di tepi danau yang merupakan area kita," tandas Annisa.

Sebelumnya, kabar miris tercemarnya Danau Lido dikuak oleh para peneliti Departemen Manajemen Sumber Daya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB).

Mereka menduga, pencemaran tersebut telah berlangsung puluhan tahun, sehingga menyebabkan terjadinya kerusakan morfologi pada sejumlah biota air yang ada di Danau Lido dan sekitarnya.

Perwakilan peneliti IPB Majariana Krisanti mengungkap, biota air yang diketahui terpapar limbah timbal, yakni Tanypodinae yang merupakan salah satu kelompok Chironomida (larva serangga semacam lalat).

"Chironomida bisa menjadi salah satu indikator terjadinya pencemaran logam berat di lingkungan perairan. Larva tersebut dapat tumbuh di dalam lingkungan perairan yang memiliki kandungan limbah timbal," papar Majariana di Bogor pada 12 Juni 2015 lalu. (Ndy/Ans)