Liputan6.com, Jakarta - Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko merekomedasikan Mayor Jenderal TNI (Purn) Hendardji Soepandji untuk mengikuti seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sosok Hendardji dinilai tidak memiliki implikasi dalam penguatan KPK.
"Saya tidak melihat implikasinya terhadap penguatan KPK secara kelembagaan," ujar Peneliti Indonesian Legal Roundtable (ILR) Erwin Natosmal Oemar kepada Liputan6.com, Kamis (18/6/2015).
Erwin menilai, kabar Hendardji ikut seleksi Capim KPK hanya cuma gertak sambal kepada Kepolisian dalam jangka waktu pendek. Sebab, masuknya unsur TNI ke KPK memang kemungkinan hanya untuk membuat Kepolisian berpikir seribu kali untuk mengkasuskan komisioner KPK ke depannya.
"Hendardji hanya akan jadi gertak sambal kepada Kepolisian dalam waktu yang pendek. Demikian juga TNI, saya tidak melihat masuknya TNI ke KPK akan banyak membantu KPK secara kelembagaan, kecuali akan membuat Kepolisian berpikir seribu kali untuk mengkriminalisasi Komisioner KPK mendatang," ucap Erwin.
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko merekomendasikan nama mantan Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) Mayjen Purnawirawan Hendardji Soepandji untuk mengikuti seleksi calon Pimpinan KPK. Di mata Moeldoko, Hendardji layak menjadi Pimpinan KPK Jilid IV.
Moeldoko menilai, Hendarji merupakan sosok yang bagus dan memiliki kapasitas yang mumpuni. Hendardji juga dinilainya punya integritas yang layak memimpin KPK. (Mvi/Ali)
Hendardji Didorong Jadi Capim, Tidak Dilihat Jadi Penguat KPK
Kabar Hendardji ikut seleksi Capim KPK dinilai hanya cuma gertak sambal kepada Kepolisian.
Advertisement