Liputan6.com, Bengkulu - Kepolisian daerah Bengkulu menyiagakan para penembak jitu atau sniper di sepanjang Jalan Lintas Barat (Jalinbar) Sumatera untuk mengantisipasi tindak kriminal selama bulan suci ramadan hingga Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriah.
Jalinbar Sumatera melewati 6 kabupaten/kota se Provinsi Bengkulu yaitu Kabupaten Kaur, Bengkulu Selatan, Kota Bengkulu Bengkulu Tengah, Bengkulu Utara, dan Kabupaten Mukomuko sepanjang 525 kilometer.
Kapolda Bengkulu Brigjen Pol M Ghufron mengatakan, identifikasi yang dilakukan Polda Bengkulu memetakan 25 titik kerawanan yang sering terjadi tindak kriminal. Baik itu perampokan maupun bajing loncat dan tindak kriminal lain yaitu pemaksaan oleh penduduk yang sering meminta uang sumbangan di pinggir jalan rusak atau mengatas namakan sumbangan pembangunan masjid.
"Semua polisi yang dipersenjatai kita latih untuk mahir menembak, itu yang kita fungsikan di semua titik rawan," terang Ghufron di Mapolda Bengkulu, Rabu 17 Juni 2015.
Dia juga menginstruksikan kepada seluruh Polres di Provinsi Bengkulu membentuk posko pengamanan terpadu dengan membangun Pos yang bisa terpantau oleh masyarakat. Ini dilakukan untuk mempermudah akses masyarakat yang hilir mudik di sepanjang Jalinbar Sumatera untuk memberikan laporan jika terjadi tindak kriminalitas di jalanan.
Gufron menjelaskan, khusus di wilayah yang dianggap rawan kriminalitas, juga dilakukan penebalan jumlah personel yang ditempatkan. Selain itu, tingkat koordinasi melalui komunikasi selama 24 jam akan memudahkan aparat untuk mengirimkan bantuan pengamanan jika ada wilayah yang perlu penanganan secara cepat dan terpadu.
"Semua pihak kita koordinasi termasuk pemerintah daerah dan organisasi radio amatir. Apalagi beberapa kawasan di Bengkulu termasuk rawan longsor, penanganan cepat sangat dibutuhkan untuk kelancaran arus lalu lintas kendaraan di jalinbar Sumatera," pungkas Ghufron. (Mvi/Ali)
Amankan Jalinbar Sumatera, Polda Bengkulu Siagakan Sniper
"Semua pihak kita koordinasi termasuk pemerintah daerah dan organisasi radio amatir," kata Kapolda Bengkulu.
Advertisement