Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dijadwalkan akan menerima courtesy call Wakil Menteri Transportasi Jepang bersama Delegasi dari Kedutaan Besar Jepang guna membahas perkembangan proyek mass rapid transit (MRT) Jakarta.
Berdasarkan situs portal berita resmi Pemprov DKI, Beritajakarta.com, pada Kamis (18/6/2015) ini, pertemuan itu bakal berlangsung di ruang tamu gubernur, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat pada pukul 14.30 WIB.
Dalam proyek MRT ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendapat hibah berupa tanah dan bangunan dari Lembaga Pendidikan Polri (Lemdikpol). Luas tanah yang dihibahkan sekitar 1,2 hektare.
Dengan hibah ini, Ahok yakin dapat mempercepat proses groundbreaking MRT. Sebab, Presiden Jokowi meminta agar groundbreaking dilakukan sebelum 17 Agustus 2015.
Direktur Operasi Wika Beton Fery Hendriyanto saat Konferensi Pers Investor Day 2015 di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis 23 April 2015 mengatakan, PT Wijaya Karya Beton Tbk melalui anak usahanya PT Wijaya Karya Komponen Beton (WIKA Kobe) terus mengejar penyelesaian konstruksi proyek Mass Rapid Transit (MRT) di Jakarta.
Melalui rute Lebak Bulus-Blok M-Bundaran Hotel Indonesia (HI), proyek ini akan menghabiskan 5.000 ring tunnel segment yang hanya mampu diproduksi di pabrik WIKA Beton.
Dia mengatakan, perseroan akan memenuhi seluruh kebutuhan tunnel segment pada dua paket (104 dan 105) konstruksi bawah tanah (underground section) proyek MRT.
"Mesin bor masih di Jepang, akhir bulan ini sampai ke Indonesia dan akan dipasang tunnel segment-nya. Pracetak tunnel segment diproduksi di WIKA Kobe, Karawang karena cuma bisa dibuat oleh WIKA Beton Grup saja sesuai standar dan syarat Jepang," tegas Fery. (Mvi/Ali)
Ahok Akan Bahas Proyek MRT dengan Pemerintah Jepang
Dalam proyek MRT ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendapat hibah berupa tanah dan bangunan dari Polri.
Advertisement