Sukses

'Perkawinan' si Kumuh dan Elite di Ibukota

Sejak zaman Belanda, Kemayoran dan Tanjung Priok dikenal sebagai kawasan elite, tempatnya para tuan tanah.

Liputan6.com, Jakarta - Sejak zaman Belanda, Kemayoran dan Tanjung Priok dikenal sebagai kawasan elite, tempatnya para tuan tanah.

Kemayoran, Jakarta Pusat adalah salah satu kampung tua di Ibukota. Tempat berkumpulnya para mayor Belanda dan China – orang-orang berpangkat yang ditugasi pemerintah Belanda sebagai penarik pajak. Merekalah para tuan tanah. Di sana pula berdiri salah satu bandar udara yang pernah tersohor, Bandara Kemayoran.

Sementara Tanjung Priok di Jakarta Utara merupakan pelabuhan prasejarah sejak zaman penyebaran agama Hindu. Kawasan ini juga sempat dikuasai para tuan tanah. Baru pada abad ke-18, pemerintah Belanda mengembangkan Tanjung Priok menjadi pelabuhan komersial.

Lambat laun, beberapa hal berubah. Kemayoran masih tetap elite. Namun Tanjung Priok berubah kumuh. Kawasan itu menjadi penuh sesak dan tak jarang rawan aksi kejahatan.

 

Jalan Bandara Kemayoran tempo dulu dan sekarang

Blusukan di Udara

Selama beberapa menit dipantau lewat udara, perbedaan 2 wilayah yang saling berbatasan ini makin jelas. Hal itulah yang ditangkap oleh mata Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK dan Gubernur DKI Jakarta Ahok.

Mereka mengudara dengan helikopter pada hari pertama Ramadan yang jatuh pada Kamis (18/6/2015). Dari atas ketinggian, keduanya memetakan kondisi pemukiman di 2 wilayah tersebut.

Dan lahirlah gagasan itu, mengawinkan si kumuh dengan si elite. Caranya dengan pengentasan daerah kumuh di Ibukota dan mendirikan rumah susun (rusun) di daerah elite.

Keputusan ini diambil setelah JK dan Ahok melakukan pemantauan udara untuk pemetaan perumahan di kawasan Kemayoran dan Tanjung Priok, bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono serta Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago.

"Tadi bersama Pak JK, Menteri PU, Mensesneg, kami berempat cek Tanjung Priok dan Marunda. (Setelah pengecekan) kita sepakat ingin bangun rusun. Dimana daerah kumuh dipindahkan," kata Ahok.

Penggusuran di Kali Baru tersebut dilakukan untuk melanjutkan pembangunan Tol Akses Tanjung Priok (ATP), Jakarta, (4/9/14). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Rencananya, kawasan kumuh di Tanjung Priok bakal dibersihkan. Dan untuk memudahkan pembersihan kawasan itu, warga Priok bakal dipindahkan ke Kemayoran.

Dalam pembersihan kawasan sekitar Pelabuhan Tanjung Priok ini, pemerintah pusat bakal membantu Pemprov DKI Jakarta. Seperti diungkapkan JK.

"Semua warga yang di situ, pekerja, ada warga yang nelayan, semuanya bersama-sama harus dipindahkan dulu sebagian ke daerah yang kosong, dalam hal ini Kemayoran," kata JK.

"Dipindahkan secara bertahap dan dibangun secara bertahap," imbuh dia.

Gubernur Ahok telah menyanggupi rencana pembangunan rumah untuk penduduk menengah ke bawah di kawasan Kemayoran. Di sanalah warga Priok bakal ditempatkan.

Sementara itu, menurut Ahok, banyak manfaat yang didapatkan dari perpindahan ini. Seperti dapat dilakukannya normalisasi sungai dan pelebaran jalan. Serta dapat diturunkannya angka kejadian penyakit Tuberculosis (TBC) di daerah kumuh.

"Serta anak-anak semakin sehat," ujar Ahok.

Bukan Milik Elite Lagi

Menurut Ahok, tanah yang akan digunakan untuk membangun rusun bagi warga di daerah kumuh adalah milik Sesneg yang berada di kawasan Kemayoran.

"Tanah Sesneg di Kemayoran ada banyak, tanah Perumnas yang diduduki tanpa izin itu juga bisa dipindahkan (diambil)," tutur Ahok.

"Rencananya ini kan Pusat ngasih lahan. Pakai dana Kementerian PU. Mau diberikan atau mau dipinjamkan, yang penting fungsinya saja."

Dari proyek itu nantinya bisa dibangun sekitar 500 tower rusun bagi masyarakat yang tinggal di daerah kumuh.

"Intinya kita bangun sebanyak mungkin. Kalau misalnya dapat 1.000 hektar, berarti bisa mencapai 500 tower (rusun)," ucap dia.

Sementara Menteri Perumahan Rakyat dan Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono membeberkan, lapangan golf yang lokasinya di seberang JIExpo Kemayoran, Jakarta nantinya akan dibongkar.

Di sana bakal dibangun perumahan rakyat berbentuk rusun yang nantinya menjadi tempat penampungan sementara bagi warga Priok.

"Ada ide, baru wacana, untuk manfaatkan Kemayoran. Kemayoran akan dijadikan pusat perumahan rakyat, bukan elite lagi," kata Basuki di Kantor Wapres, Jakarta.

"Itu mau diubah jadi pusat perumahan rakyat. Itu tanah negara yang akan dipakai untuk rakyat," tambah dia.

Rusun ini, kata dia, bertujuan untuk menciptakan hunian yang lebih bermartabat bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Dia menyatakan, pembangunan rusun akan dimulai tahun ini. Namun Basuki tidak merinci kapan.

Pelindo II menargetkan pembangunan pelabuhan New Tanjung Priok tahap I dapat beroprasi pada kuartal III 2015 dengan kapasitas daya tampung  sebesar 1,5 juta, Minggu (7/9/2014)(Liputan6.com/Faizal Fanani)

Wapres JK menambahkan, penataan dan pembersihan ‎wilayah kumuh ini diharapkan dapat selesai bersamaan dengan rampungnya pembangunan Pelabuhan New Priok di Kalibaru, Jakut.

New Priok rencananya dibangun di atas laut seluas 32 hektare dengan muatan 20 kali lipat lebih besar dari Pelabuhan Tanjung Priok. Nantinya, Pelabuhan Kalibaru diproyeksikan menjadi pelabuhan terbesar di kawasan Asia Tenggara.

Tahap pertama pembangunan 800 meter pelabuhan ini diharapkan dapat selesai pada Juli 2015.

Bagaimana wajah baru Kemayoran dan Tanjung Priok nanti? (Ndy/Ali)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.