Sukses

Ahok Ultimatum Warga Kampung Pulo: Masuk Rusun Atau Digusur

Penggusuran pemukiman di bantaran kali masih menjadi masalah yang belum dapat diselesaikan Pemprov DKI.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus mengebut revitalisasi dan normalisasi sungai. Konsekuensinya, makin banyak warga bantaran kali yang harus digusur.

Tentu saja, upaya ini mendapat penolakan dari warga. Mereka menolak dipindah dari rumahnya dengan berbagai alasan. Salah satu alasan yang mereka gunakan adalah tidak siapnya rusun yang dibangun Pemprov DKI Jakarta.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sudah tidak peduli dengan seluruh alasan penolakan warga angkat kaki dari pemukimannya.

"Kan lucu dia lapor ke DPRD, dia bilang enggak siapin rusun. DKI ada rusun, dianya yang enggak mau masuk," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Jumat (19/6/2015).

Sebut saja warga Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur. Warga yang tinggal di bantaran Kali Ciliwung itu sudah mendapat surat peringatan kedua untuk segera mengosongkan rumah. Pemprov DKI sudah menyediakan rusun Jatinegara Barat yang pembangunannya tak lama lagi rampung.

Namun, masih ada saja warga yang menolak keluar dari rumah mereka dan pindah ke rusun. Padahal, rusun itu terletak tidak jauh dari tempat tinggal semula.

"Makanya biarin saja. Ya abis lebaran kita gusur bikin jalan," pungkas Ahok.

Pemerintah Provinsi DKI menggenjot revitalisasi sungai. Namun, pemukiman di bantaran kali masih menjadi masalah yang belum dapat diselesaikan.

Padahal, program ini merupakan salah satu bagian dari program pengentasan banjir di Ibu Kota. Pemprov akan memperlebar dan mengeruk sungai agar menambah daya tampungnya. (Bob/Mut)