Liputan6.com, Jakarta - Penumpang Transjakarta sudah dimanjakan dengan kedatangan bus Scania terbaru. Tak lama lagi, akan ada 20 bus serupa yang akan melayani warga Jakarta.
Nah, berita mengenai 20 bus baru Transjakarta segera beroperasi tersebut menyedot perhatian pembaca portal berita kesayangan Anda, Liputan6.com, terutama di kanal News sepanjang Sabtu 20 Juni 2015.
Sementara 4 berita lain, termasuk pernyataan Kapolda Bali terkait ibu angkat bocah Angeline, Margriet, turut mencuri perhatian banyak pembaca.
Selengkapnya Top 5 News...
1. Setelah Scania, 20 Bus Baru Transjakarta Segera 'Mengaspal'
Tak lama lagi, akan ada 20 bus baru Transjakarta serupa Scania yang akan melayani warga Ibukota.
"Ini yang akan datang 20 unit. Kita memilih lebih baik datangnya terlambat tetapi semua bus ini kelas dunia dan dalam negeri yang secara bertahap karoserinya," ucap Ahok di Balaikota, Jakarta, Jumat (19/6/2015).
Ahok menekankan, memilih merek ternama dengan syarat perakitan harus dibuat di Indonesia. Dengan begini, selain mendapat bus berkualitas, Indonesia bisa belajar memproduksi bus sendiri.
Selengkapnya...
2. 'Gunung Api' Mini Muncul di Halaman Rumah Warga
Berawal dari kunjungannya ke beberapa kebun di Lembah Loire, Prancis, terciptalah gunung api di pekarangan rumah pasangan suami-istri Brian dan Faith Butler.
"Kami berada di Lembah Loire tahun lalu, di sebuah festival taman. Brian melihat salah satu yang memiliki gunung berapi. Dia mulai menunjukkan minat untuk membuatnya. Aku tahu bahwa kita akan memilikinya di rumah," jelas Faith Butler.
Dilansir dari Daily Mail, Sabtu (20/6/2015), replika gunung berapi setinggi 1,8 meter di kebun belakang mereka bisa 'meletus' dengan gumpalan asap setiap 15 menit. Keren!
Selengkapnya...
3. Kapolda: 1 Bukti Lagi Margriet Jadi Tersangka Pembunuhan Angeline
Kasus pembunuhan Angeline di Denpasar, Bali hingga kini belum terungkap dengan gamblang. Tersangka Agustinus Tae atau Agus mengaku akan diberi imbalan Rp 200 juta dari ibu angkat Angeline, Margriet Megawe untuk membunuh bocah 8 tahun itu.
Namun belakangan ini, Agus yang berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT) itu membantah melakukan pembunuhan dan tindak asusila terhadap bocah yang kini diketahui bernama asli Engeline itu.
Kapolda Bali Inspektur Jenderal Ronny F Sompie mengatakan, pengakuan Agus tersebut bisa menjadikan pria itu sebagai saksi mahkota atau saksi utama.
"Agustinus bisa dijadikan saksi mahkota atau saksi utama. Sampai saat ini sudah ada 25 saksi yang diperiksa penyidik terkait pembunuhan Angeline. Tapi kita masih harus mencari satu bukti kuat lagi untuk bisa menjerat Margriet," kata Ronny di Denpasar Bali, Sabtu (20/6/2015).
Selengkapnya...
4. Jaksa Agung Pertanyakan Sikap Dahlan Iskan Saat Diperiksa
Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan kerap menyampaikan alasan lupa dalam pemeriksaan kasus dugaan korupsi pengadaan 16 mobil listrik senilai Rp 32 miliar yang melibatkan 3 BUMN, yakni PT Pertamina, PT BRI, dan PT PGN. Sikap Dahlan ini dipertanyakan oleh Jaksa Agung HM Prasetyo.
"Kabarnya pemeriksaan kemarin itu dia mengatakan enggak tahu, lupa, segala macam, nanti kita akan coba lagi. Masa semuanya lupa," ucap Prasetyo di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Jumat (19/6/2015).
Padahal menurut dia, Dahlan Iskan saat itu berperan memberi gagasan, inisiatif dan indikasinya yang menyuruh mengenai pengadaan mobil listrik itu. Karena itu, proses pemeriksaan masih terus dilakukan.
Sementara, Direktur Utama PT Sarimas Ahmadi Pratama, Dasep Ahmadi (DA), dan Direktur Utama Perum Perikanan Indonesia, Agus Suherman (AS) sudah berstatus tersangka.
"Mobil listrik diproses terus, ada beberapa orang tersangka yang sudah ditetapkan Satgassus. Pak Dahlan Iskan masih sebagai saksi, Pak DI kan sebagai Menteri BUMN yang punya gagasan, punya inisiatif, dan indikasinya yang menyuruh pengadaan mobil listrik itu, dengan melibatkan 3 BUMN BRI, PGN, dan Pertamina," tukas Jaksa Agung Prasetyo.
Selengkapnya...
Â
5. Ahok: Taksi Uber Buat PT Dulu, Baru Temui Saya
Setelah 5 armada ditangkap jajaran Polda Metro Jaya, pihak yang mengaku perwakilan dari Taksi Uber menemui Gubernur DKI Jakarta Ahok. Dalam pertemuan itu, mereka menawarkan bertemu dengan jajaran pimpinan Uber.
Tapi, tidak semudah itu. Pria bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama itu meminta Uber membuat PT secara resmi baru bisa menemui dirinya.
"Dia bilang akan sampaikan ke Uber. Terus Uber mau ketemu bapak, tapi bapak enggak mau ketemu. Kalau Anda mau sowan dari awal saya mau, kalau mau ketemu saya bikin PT dong. Kalau Ubernya nitip saya enggak mau ketemu, kamu masih 'nyolong duit di rumah saya'," tegas Ahok di Balaikota, Jakarta, Jumat (19/6/2015).
Selengkapnya...
(Ans/Vra)