Liputan6.com, Jakarta - Rentetan kecelakaan kembali menimpa bus Transjakarta. Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, yang akrab disapa Ahok sudah tidak mau menolerir kesalahan fatal yang diakibatkan bus Transjakarta. Karena itu, dia meminta menyingkirkan operator dan sopir yang tidak profesional.
"Operator harus hidup, macam-macam kita singkirin. Sopir macam-macam juga kita singkirin," tegas Ahok di Balaikota, Jakarta, Selasa (23/6/2015).
Ahok menilai PT Transjakarta sebagai induk harus benar-benar mengawasi setiap operator bus Transjakarta. Jangan sampai mereka mengabaikan aspek keselamatan. Tidak kalah penting, gaji sopir juga harus diperhatikan.
"Sopir mesti diperbaiki nih. (Gaji) 2 sampai 3,5 UMP (Upah Minimum Provinsi). Kita harus membuat sopir yang baik mau kerja, yang jelek singkirin saja," imbuh dia.
Gaji besar yang diberikan kepada sopir diharapkan dapat mengurangi sifat buruk para sopir. Mereka tidak punya alasan lagi untuk tidak bekerja secara profesional karena sudah dibayar besar.
Dalam 2 hari, tercatat 2 kali bus Transjakarta mengalami kecelakaan. Saat HUT ke-488 DKI Jakarta Senin kemarin, bus Transjakarta koridor VI menabrak pengendara motor dan mobil di kawasan Mampang, Jakarta Selatan. Sopir bus yang baru bekerja 2 hari kini menjadi tersangka. Kecelakaan diduga akibat rem blong setelah bus mengisi bahan bakar di SPBG Mampang.
Kecelakaan kembali terjadi di kawasan Plumpang, Jakarta Utara. Bus Transjakarta koridor X menabrak pengendara sepeda motor hingga tewas. Sepeda motor bahkan masuk ke bagian bawah bus. (Sun/Mut)
Tak Cepat Berbenah, Ahok Ancam Singkirkan Operator Transjakarta
Ahok menilai PT Transjakarta sebagai induk harus benar-benar mengawasi setiap operator bus Transjakarta.
Advertisement