Liputan6.com, Jakarta - Kecelakaan yang melibatkan bus Transjakarta umumnya terjadi di jalur busway. Menurut Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, kecelakaan sering terjadi karena pengguna jalan yang lain menerobos masuk jalur busway.
Masih banyaknya kendaraan lain yang masuk jalur busway tidak hanya menjadi pemicu terjadinya kecelakaan, tapi juga menyebabkan jarak antar bus menjadi jauh.
Selain faktor itu, kata Djarot, hal lain yang sering menjadi penyebab terjadinya kecelakaan bus Transjakarta yakni sopir. Karena itu, politisi PDIP ini meminta seleksi sopir Transjakarta dilakukan secara ketat.
"Sopirnya ditingkatkan kualitasnya. Kecelakaan memang ada karena sopirnya, ada karena mobilnya," pungkas Djarot.
Dalam 2 hari tercatat 2 kali Transjakarta mengalami kecelakaan. Saat HUT ke-488 DKI Jakarta Senin kemarin, bus Transjakarta koridor VI menabrak pengendara motor dan mobil di kawasan Mampang. Sang sopir yang baru bekerja 2 hari kini menjadi tersangka. Kecelakaan diduga akibat rem blong setelah bus mengisi bahan bakar di SPBG Mampang.
Kecelakaan kembali terjadi di kawasan Plumpang, Jakarta Utara. Bus Transjakarta koridor X menabrak pengendara sepeda motor hingga tewas. Sepeda motor bahkan masuk ke bagian bawah bus. (Sun/Mut)
Wagub Djarot Minta Seleksi Sopir Transjakarta Diperketat
Djarot Saiful Hidayat mengatakan, kecelakaan sering terjadi karena pengguna jalan yang lain menerobos masuk jalur busway.
Advertisement