Liputan6.com, Jakarta - Penumpang berinisial NA yang menjadi korban pencabulan oleh sopir tembak angkot berinisial DA, mengaku sudah menawarkan harta benda yang dimilikinya untuk diserahkan kepada pelaku. Hal itu dilakukan sebagai langkah negosiasi setelah melihat gelagat aneh dari sang sopir yang ingin melakukan tindakan asusila.
Namun tawaran NA ditolak mentah-mentah. Sang sopir bejat bersikukuh tetap ingin melancarkan niat jahatnya kepada ibu dua anak itu.
"Saya sudah bilang, dia boleh ambil handphone dan uang saya, harta benda saya. Asal saya bilang jangan sakiti saya. Tapi dia enggak peduli," ucap NA kepada Liputan6.com di Jakarta, Selasa (23/6/2015).
Korban sebelumnya telah berteriak dari dalam angkot dan menggedor pintu yang terkunci. Namun usahanya sia-sia karena tidak ada yang melihat dan mendengar, pintu yang terkunci pun tidak berhasil dibuka. Sopir pun makin menakut-nakuti korban dengan ucapan-ucapannya.
"Dia sempat bilang 'kakak pikir saya orang baik, saya ini sebenarnya orang jahat' gitu katanya. Dan dia bilang cuma menginginkan tubuh saya," ungkap NA.
Pelecehan itu pun dilakukan sang sopir di dekat Taman Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu 20 Juni 2015 dini hari. Berkat ingatan korban yang hafal nomor kendaraan, kurang dari sehari Mapolres Jakarta Selatan berhasil meringkus DA. (Ali/Ein)