Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman menyatakan pelaksanaan Pilkada serentak yang akan berlangsung pada Desember 2015 menjadi pengalaman pertama bagi Indonesia.
Seluruh pihak dinilai telah mempersiapkan diri menghadapi Pilkada, termasuk memperhitungkan berbagai potensi kerawanan yang muncul.
"Jangan sampai pelaksanaan Pilkada serentak ini nanti justru menjadi bumerang bagi kita, dalam arti tidak berjalan sebagaimana mestinya. Itu akan memberikan citra yang buruk dalam proses demokrasi di Indonesia," kata Marciano di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (23/6/2015).
Menurut Marciano, proses demokrasi di Indonesia saat ini menghadapai tantangan sangat besar dengan adanya pilkada serentak. Tidak seperti biasanya, yaitu satu per satu tiap daerah menggelar Pilkada dalam waktu yang berbeda-beda.
"Dengan adanya Pilkada serentak ini diharapkan dalam satu masa semua selesai dan semua berjalan. Pertimbangannya, dalam satu masa semua selesai, semua berjalan," ujar Marciano.
Marciano berharap di bawah kepemimpinan selanjutnya, yaitu Letjen TNI Purn Sutiyoso, yang saat ini menjadi calon tunggal Kepala BIN, lembaga Intelejen ini dapat menjawab tantangan, termasuk turut menyukseskan pelaksanaan Pilkada serentak.
"Saya tidak pernah menyangsikan kompetensi beliau dan saya harapkan di bawah kepemimpinan Sutiyoso, BIN akan semakin maju dan menjawab tantangan yang semakin dinamis di masa yang akan datang, terutama yang di depan mata kita, yaitu Pilkada serentak ini," jelas Marciano. (Ali/Sss)