Sukses

'Kado' Transjakarta untuk HUT DKI Paling Sedot Perhatian

Berikut Top 5 News edisi Selasa 23 Juni 2015.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah warga diselimuti kesedihan saat HUT Jakarta. Hati mereka terkoyak saat anggota keluarga jadi korban tabrak Transjakarta.

4 Motor dan 4 mobil serta pejalan kaki ditabrak bus Transjakarta di Mampang, Jakarta Selatan, pada Senin 22 Juni 2015. 7 Orang menderita luka ringan dan 2 luka berat.

Nah, berita mengenai tabrakan bus Transjakarta saat HUT ke-488 DKI tersebut menyedot perhatian pembaca portal berita kesayangan Anda, Liputan6.com, terutama di kanal News sepanjang Selasa 23 Juni 2015.

Sementara 4 berita lain, termasuk RI siap menyurati Malaysia soal jet tempur melewati Ambalat, turut mencuri perhatian banyak pembaca.

Selengkapnya Top 5 News...

1. 'Kado' Transjakarta untuk HUT DKI

Memasuki Hari Ulang Tahun ke-488 Kota Jakarta, sejumlah warga diselimuti kesedihan. Hati mereka terkoyak saat anggota keluarganya menjadi korban tabrakan yang melibatkan ikon transportasi Ibukota, yaitu bus Transjakarta.

4 Motor dan 4 mobil serta pejalan kaki ditabrak bus Transjakarta di Mampang, Jakarta Selatan, pada Senin 22 Juni 2015. 7 Orang menderita luka ringan dan 2 luka berat.

"Joni Hartoni menderita kaki kiri patah, sedang dirawat di Rumah Sakit JMC (Jakarta Medical Center) dan Adela menderita kuping kanan robek (dirawat) di MMC (Metropolitan Medical Center)," ujar Kasubdit Penegakan Hukum (Gakkum) Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Sujito di Jakarta, Senin 22 Juni 2015.

Peristiwa nahas tersebut terjadi pada pagi hari. Kala itu, pukul 07.45 WIB, bus Transjakarta mengisi bahan bakar gas (BBG) di SPBU Mampang. Usai tangki penuh, bus Koridor VI jurusan Ragunan-Dukuh pun kembali melanjutkan perjalanannya.

Selengkapnya...

2. Jet Tempur Asing Lewati Ambalat, RI Siap Surati Malaysia

Kedaulatan wilayah Indonesia terusik lagi. Radar deteksi pesawat yang berada di Tarakan, Kalimantan Utara, menangkap pesawat tempur asing melintas di sekitar Blok Ambalat.

Diduga pesawat tersebut milik militer Malaysia. Melihat kejadian ini, pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri akan segera bertindak.

Rencananya, Kemlu akan melayangkan nota ke Negeri Jiran. Namun, pengiriman surat tersebut masih akan menunggu kelengkapan data.

"Pada saat ini kami sudah menerima semua informasi  terkait koordinat dan sebagainya, maka otomatis Kemlu akan kirimkan surat nota pada pemerintah Malaysia," ucap Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi, di Jakarta, Senin (22/6/2015).

Selengkapnya...

3. Tweet Kedua, Jokowi Ucapkan Selamat HUT Jakarta

Hanya berselang sehari, Presiden Joko Widodo kembali bercuit melalui akun resmi Twitter-nya, @jokowi. Dalam tweet-nya, Jokowi mengucapkan selamat Hari Ulang Tahun (HUT) ke-488 Jakarta.

"Selamat Ulang Tahun Jakarta ke-488. Semoga semakin tertata dan berbudaya," tulis akun @jokowi, Senin (22/6/2015) tengah malam.

Pantauan Liputan6.com, hingga Selasa 23 Juni 2015 dini hari sekitar pukul 02.26 WIB, cuitan kedua akun terverifikasi milik mantan Gubernur DKI Jakarta ini telah di-retweet 1.354 kali.

Selengkapnya...

4. Ahok: Transjakarta Kecelakaan Lagi, Kontrak Lama Kurang Kejam

Setelah menabrak motor dan mobil di Mampang pada Senin 22 Juni 2015 kemarin, armada serupa kembali terlibat kecelakaan pada Selasa pagi di Plumpang, Jakarta Utara. Dalam peristiwa tersebut, pengendara sepeda motor dilaporkan tewas.

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, menilai kondisi seperti itu akan terus terjadi bila tidak ada pembenahan. Menurutnya, hal itu terjadi lantaran kontrak lama yang diberlakukan kepada operator tidak ketat.

"Perjanjian kontrak lama itu enggak kejam. Saya bilang dulu kontrak itu penuh 'permainan'," ujar Ahok di Balaikota, Jakarta, Selasa (23/6/2015).

Selengkapnya...

5. Penyerapan Anggaran Minim, Ahok Akan Pecat 40 Ribu PNS?

Penyerapan anggaran DKI Jakarta baru sekitar 10 persen. Penyerapan yang rendah ini jadi sorotan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo. Merespons hal ini, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan tidak segan memecat 40 ribu pegawai negeri sipil.

Pria yang akrab disapa Ahok itu menilai penyerapan anggaran yang rendah disebabkan tidak maksimalnya lelang barang dan jasa oleh SKPD. Sebut saja soal pembelian tanah untuk membangun berbagai fasilitas.

"Secara logika, orang mau jual tanah dengan sertifikat resmi, gampang enggak bayarnya? Kok Pemda enggak gampang? Karena ini mau minta komisi. Kalau punya rumah, mau jual pakai harga NJOP tapi yang mau beli minta 10-15%, mau enggak? Ngapain jual ke sana (pemda)," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Selasa (23/6/2015).

Selengkapnya...

(Ans/Dan)