Sukses

Sutiyoso: Soal Kudatuli, Megawati Sudah Mengerti

Sutiyoso menanggapi soal kudatuli dengan santai.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah mengajukan Ketua Umum Partai Persatuan Keadilan dan Pembangunan Indonesia (PKPI), Sutiyoso, sebagai calon Kepala Badan Intelejen Negara (BIN). Walaupun, Sutiyoso dinilai memiliki rekam jejak buruk akibat kasus penyerangan Kantor PDIP pada 27 Juli 1996 atau lebih dikenal dengan peristiwa Kudatuli.

Sutiyoso menanggapi hal tersebut dengan santai. Dia pun optimistis hal itu tidak akan menghambatnya saat melakukan fit and proper test atau uji kepatutan dan kelayakan, Selasa 30 Juni 2015.

"Gampanglah jawabnya. Masalah itu sudah selesai. Banyak yang tidak tahu di bawah, di atas itu sudah tahu. Semua saya akan hadapi. Semua lancar. Iya saya percaya diri. Saya yakin mereka mendukung (semua fraksi DPR)," ujar Sutiyoso di Jakarta, Kamis 25 Juni 2015.

Menurut Sutiyoso, semua pihak yang terkait sudah mengetahui kebenaran kasus kudatuli, termasuk Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Karena itu, dia percaya hal itu bukan hambatan di DPR nanti.

"Lihat saja, Ibu Mega sudah mengerti masalahnya. Tapi itu kan pendapat seseorang (bahwa Sutiyoso harus bertanggungjawab), santai saja. Enggak perlu yang saya khawatirkan. Waktu sebagai Gubernur (DKI Jakarta) begitu juga (dipermasalahkan)," tutur Sutiyoso.

Mantan Pangdam Jaya itu pun mengatakan sudah punya prioritas jika resmi dilantik menjadi Kepala BIN.

"Jika nanti saya terpilih, yang menjadi prioritas itu adalah memperbaiki hal-hal baik intelijen maupun teknologi. Buktinya, kita mudah disadap. Artinya kita belum mampu. Ke depan akan kita perbaiki," tutur Sutiyoso. (Bob/Rmn)

Video Terkini