Sukses

Prihatin Tragedi Angeline, Pelajar dari Manado Datangi TKP

Mereka prihatin dan penasaran ingin mengetahui tempat jenazah bocah ayu tersebut ditemukan.

Liputan6.com, Denpasar - Peristiwa tragis yang dialami bocah 8 tahun, Angeline, masih menyita perhatian masyarakat. Berbagai cara dilakukan untuk menunjukkan simpati.

Masyarakat dari berbagai daerah berbondong-bondong datang ke rumah ibu angkat Angeline, Margriet Megawe, di Jalan Sedap Malam, Sanur, Denpasar, Bali. Seperti yang dilakukan rombongan keluarga besar SLTP Negeri 9 Manado.

Ceti, salah satu peserta rombongan itu, sangat mengutuk perbuatan pelaku pembunuhan dan penelantaran Angeline.

"Saya lihat dari pemberitaan di media masa, Angeline harus jalan kaki ke sekolah sepanjang 2 kilometer. Kasian sekali. Apalagi dengar dari pihak sekolah tentang kisah Angeline yang sering tidak mengerjakan PR dan terlambat karena harus mengurus ternak ibu angkatnya itu sebelum sekolah," tutur Ceti di lokasi, Jumat (26/6/2015).

Awalnya, rombangan itu tidak ada rencana untuk datang ke rumah Angeline. Namun, pemberitaan seputar Angeline membuat mereka prihatin dan penasaran ingin mengetahui tempat jenazah bocah ayu tersebut ditemukan.

Mereka pun meluncur ke rumah Margriet dan meletakkan sejumlah bunga di depannya sebagai tanda keprihatinannya atas kematian Angeline.

"Kita rencana 5 hari di Bali. Ini hari ketiga dan mau ke Kintamani. kita sempatkan mampir ke sini untuk mendoakan Angeline dan taruh bunga di sini. Semoga Angeline bahagia di surga. Pembunuhnya dihukum sesuai perbuatannya," ucap Ceti dengan mata berkaca-kaca. (Bob/Mut)