Sukses

Lulung Prihatin Ahok 'Tantang' Mendagri Soal Serapan Anggaran

Lulung menilai Ahok menantang Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo yang sedang mengevaluasi kinerja Pemerintah Provinsi DKI.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pernah melontarkan pernyataan tentang penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2015 yang baru 20%. Pria yang akrab disapa Ahok itu memilih mendapat rapor merah karena rendahnya penyerapan ketimbang dana dikorupsi.

Wakil Ketua DPRD Abraham 'Lulung' Lunggana prihatin atas pernyataan Ahok tersebut. Lulung menilai Ahok menantang Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo yang sedang mengevaluasi kinerja Pemerintah Provinsi DKI.

"Hari ini sangat prihatin apa yang disampikan Pak Ahok soal penyerapan anggaran. Pak Ahok nantangin biarin penyerapan rendah asal jangan korupsi," kata Lulung saat diskusi 'Menakar Peluang Ahok Sebagai Calon Independen,' di Balai Kota Jakarta, Jumat (26/6/2015).

Menurut politisi PPP itu, seharusnya masalah serapan anggaran jadi bahan evaluasi Ahok. Korupsi terjadi karena ulah segelintir orang di pemprov. Tapi, kalau terus-menerus, berarti masalah juga ada pada Pemprov DKI Jakarta.

"Dia lupa APBD hari ini pakai pergub. Yang disinggung itu pemdanya. Hari ini Pak Ahok harus bertanggung jawab dengan perkataannya tidak korupsi," ujar Lulung.

Pengusaha asal Tanah Abang inipun memperingatkan Ahok soal korupsi. Kalau setelah UPS dan scanner muncul masalah lagi, berarti kepemimpinan Ahok dipertanyakan.

"Jangan Anda bilang, saya sudah kasih duit Anda korupsi, namanya enggak kerja itu," pungkas Lulung.

Sebelumnya, Tjahjo Kumolo mengaku mengerti dengan sikap Ahok itu. Dia sadar persoalan di Jakarta, kompleks. Namun, tetap saja Ahok harus memberi perhatian lebih pada penyerapan anggaran. Jika penyerapan DKI Jakarta masih rendah, Mendagri akan menyunat APBD Jakarta tahun depan. (Bob/Ado)