Sukses

Arist: Ada Kesengajaan dari Kebakaran Kantor Komnas PA

Arist menyatakan ada sejumlah kejanggalan dari munculnya api yang melumatkan kantornya.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait menduga ada unsur kesengajaan dari peristiwa terbakarnya kantor. Beberapa tanda sangat janggal oleh Arist.

"Saya rasa ada kesengajaan dari kebakaran ini," kata Arist di Kantor Komnas PA, Jakarta, Minggu (28/6/2015).

Kejanggalan pertama, menurut Arist, api datang dari tepi atap tak jauh dari jalan lingkungan di samping kantor. Dengan begitu, api tidak cepat menjalar.

"Api tidak dari bawah. Sehingga pegawai kami bisa menyelamatkan barang-barang, termasuk tabung gas," tutur Arist.

Selain itu, kemungkinan lainnya adalah api tidak menjalar cepat karena bukan dari korsleting. Arist mengatakan, kebakaran yang diakibatkan hubungan pendek arus listrik cepat merambat ke bangunan lainnya.

"Di samping ini kan gang. Bisa saja ada orang lempar mercon lalu jalan keluar gitu saja. Tapi itu masih dugaan," ujar dia.

Teror

Banyak spekulasi yang muncul terkait kebakaran yang melanda Kantor Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA). Dari sabotase, hingga upaya penghilangan data kasus pembunuhan Angeline yang tengah di tangan Komnas PA.

Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait mengatakan, baginya sabotase atau kecelakaan biasa tidak jadi masalah karena sepenuhnya diserahkan ke kepolisian. Yang terpenting, kasus Angeline harus segera diselesaikan.

"Dengan kejadian ini apakah dia teror, sabotase, insiden kecelakaan, arus pendek, dan sebagainya tidak kita pedulikan yang jelas pembunuhan Angeline harus diketahui penyebabnya," tegas Arist.

Arist memang tidak menampik munculnya isu sabotase. Faktanya, sejak 16 Mei 2015 Komnas PA sedang terlibat dalam penanganan kasus Angeline. Sejak itu pula, Komnas PA terus mendorong kepolisian mengungkap kasus ini.

"Sampai hari ini kami terus melawan, mendukung Polri mengungkap tabir kematian Angeline yang meninggal dalam keadaan tidak baik. Umur 8 tahun meninggal dunia di tempat dia dibesarkan," jelas Arist.

Fakta lainnya, sejak 10 Juni 2015 Angeline ditemukan terkubur di tempat tidak layak. Hal itu pula yang memotivasi Komnas PA untuk menguak motivasi pelaku membunuh Angeline.

"Ada teror, sabotase, kami siap melawan itu. Saya minta teman teman aktivis jangan mundur walaupun by SMS, e-mail, telepon komunikasi antarmedia terjadi penekanan terhadap Komnas PA. Ada ancaman menuntut dan lain-lain. Saya tidak akan menyerah dan mundur," tegas dia.

Kebakaran melanda Kantor Komnas PA pada Sabtu, 27 Juni 2015 sekitar pukul 20.30 WIB. Api langsung membesar dan menghanguskan beberapa ruangan, termasuk ruang data, gudang, dan ruang sekretaris jenderal.

Setelah sekitar 1 jam, api berhasil dipadamkan. Hanya saja seluruh data pelaporan kasus kekerasan anak hangus tak tersisa. (Ali/Ans)