Liputan6.com, Jakarta - Sekolah partai yang didirikan PDIP dinilai sebagai langkah maju dalam memperbaiki kualitas kader. Sekolah itu dihadirkan untuk menggembleng mereka yang akan menjadi pemimpin daerah dalam ajang Pilkada serentak pada Desember 2015 mendatang.
"Dengan Sekolah Partai, kader yang didik harus orang yang memiliki jiwa melayani publik bukan sebaliknya," kata pengamat politik dari Jaringan Survei Inisiatif Aryos Nivada di Jakarta, Senin (29/6/2015).
Menurut Aryos, sekolah partai calon kepala daerah yang digagas ini terobosan yang patut diapresiasi guna mengisi jabatan pemimpin di daerah. Jika mereka terpilih, diharapkan dapat benar-benar menjaga dan mengimplementasikan kepentingan rakyat dan bekerja untuk sepenuhnya melayani rakyat.
"Namun demikian, harus digarisbawahi bahwa harus dilakukan monitoring dan evaluasi paska selesai sekolah calon kepala daerah tersebut. Sehingga kegiatan itu tidak bersifat seremonial namun menberikan efek positif bagi calon kepala daerah," papar dia.
"Publik dan juga PDIP sendiri, dan yang terpenting adalah kemakmuran rakyat dan menguatnya demokrasi di tingkat lokal," tandas Aryos.
PDIP sebelumnya secara resmi membuka sekolah partai untuk calon kepala daerah angkatan pertama yang akan mengikuti pilkada serentak pada akhir tahun ini.
Acara pembukaan itu dilakukan di Gedung DPP PDIP, Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, dengan dihadiri ratusan kader dan calon kepala daerah.
Sebanyak 137 orang calon kepala daerah menjadi peserta Sekolah Partai itu. Mereka akan dikonsentrasikan dan digembleng hingga 3 Juli mendatang di lokasi pendidikan di Cimanggis, Depok‎. (Ali/Mut)
'Sekolah Partai' PDIP Diharap Tak Hanya Sekadar Seremonial
Sekolah partai yang didirikan PDIP dinilai sebagai langkah maju dalam memperbaiki kualitas kader.
Advertisement