Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Ahok mengaku permasalahan di Ibukota sudah ada sebelum ia dan Wagub Djarot memimpin. Keduanya hanya bertugas menyelesaikan semua persoalan terutama masalah aset.
"Makanya kalau dibilang itu dari zaman kami ya bukan, kami cuma cuci piring di Jakarta nih. Semua aset kacau balau kok," kata Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (30/6/2015).
Salah satunya adalah lahan milik Pemprov DKI yang berada di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Aset tersebut disebut Ahok, dengan bebasnya diperjualbelikan oleh pengusaha. Sementara, pemerintah Jakarta sendiri yang mengetahui hal itu sejak lama justru tak berbuat apa-apa, misalnya memberi sanksi.
"Salah satunya yang di Kuningan. Itu udah dari zaman dulu. Perjanjiannya juga enggak jelas, kok bisa Bakrie grup malah jual lahan di sana gitu. Yang beli pertamina, swasta, padahal itu kan tanah kita kan. Tapi pengakuannya nggak," ucap dia.
Karena itu, ada kemungkinan pihaknya akan mengajukan gugatan kepada perusahaan tersebut. "Kita teliti, kita musti gugat, kita ambil. Makanya kita bisa minta renegosiasi juga perjanjian itu," sambung pemilik nama lengkap Basuki Tjahaja Purnama.
Ia menambahkan, masalah aset Pemprov DKI yang direbut tak hanya di kawasan Kuningan saja. Mantan Bupati Belitung Timur itu mencontohkan kawasan pasar Tanah Abang. Tentang kerjasama Pemprov dengan perusahaan swasta terkait sejumlah kios di area tersebut.
"Dulu juga Tanah Abang kacau perjanjiannya kalau 59 persen enggak ke jual maka enggak dikembaliin. Nah sekarang sudah berhasil kami raih kembali," tegas Ahok. (Han/Mut)
Ahok: Kami Cuma Cuci Piring Kotor Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Ahok mengaku permasalahan di Ibukota sudah ada sebelum ia dan Wagub Djarot memimpin.
Advertisement