Sukses

Ada Menteri Lecehkan Presiden, PDIP Sebut Jokowi Dalam Bahaya

Seharusnya sebagai pembantu presiden, semua menteri bersikap loyal.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengungkap adanya menteri Kabinet Kerja yang tidak loyal terhadap Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Menteri itu bahkan kerap 'mengecilkan' Presiden Jokowi.

Terkait hal itu, Politisi PDIP Ahmad Basarah geram mendengar rekaman menteri yang diduga telah menjelek-jelekkan Presiden Jokowi itu. Menurut dia, pernyataan menteri tersebut telah merendahkan kemampuan Jokowi.
‎
"Jika benar suara tesebut adalah suara sang menteri pembantu Presiden, sesungguhnya pemerintahan Jokowi berada dalam bahaya karena di dalamnya ada seseorang yang merasa seolah-olah posisinya berada di atas dan mengendalikan presiden," kata Basarah di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Selasa (30/6/2015).

Ketua Fraksi PDIP di MPR ini berujar, seharusnya sebagai pembantu presiden, semua menteri bersikap loyal. Jika tidak, sama saja kelangsungan pemerintahan itu akan terganggu.

"Hal itu tentu saja akan membahayakan keselamatan pemerintahan Jokowi-JK," ujar dia.

Basarah mengungkapkan dalam rekaman yang didengarnya itu, suara yang diduga menteri tersebut menggambarkan bahwa dialah yang mengendalikan Jokowi.

"Dalam pembicaraan yang saya dengar sekitar 10 menit tersebut, sang pembicara menggambarkan bahwa dialah sang arsitek Presiden, baik mulai Pilpres hingga saat ini‎. Statemennya sangat tendensius dan menggambarkan bahwa Presiden Jokowi adalah orang yang tidak mengerti apa-apa," ketus dia.

"Dia memposisikan seolah-olah dia-lah konseptor dan sutradara yang mengendalikan presiden," sambung dia.

Menurut dia, pernyataannya dalam rekaman tersebut sangat melecehkan bahkan menghina dan merendahkan kemampuan serta martabat Presiden.

"Saya kira, siapapun yang mendengarkan rekaman tersebut pasti akan marah dan kecewa," tandas Ahmad Basarah. (Ali/Don)