Liputan6.com, Malang - Pembantu Letnan Satu (Peltu) Ngateman berencana menunaikan ibadah haji dengan istrinya Umi Kulsum pada 2017. Tapi, rencana itu kandas setelah pesawat Hercules C-130 dengan nomor A-1310 yang ditumpanginya jatuh di Medan, Sumatera Utara.
“Ngateman dan istrinya Umi Kulsum sudah mendaftar untuk ibadah haji, rencananya berangkat pada 2017 mendatang,” kata adik ipar Peltu Ngateman, Imam Wahyudi di Malang, Selasa (30/6/2015).
Peltu Ngateman adalah salah satu dari 12 kru pesawat Hercules dari Skuadron 32 Lanud Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur. Ia berposisi sebagai Instruktur Load Master di pesawat milik TNI tersebut.
Diceritakan Imam, sebelum musibah itu terjadi Ngateman masih sempat berkomunikasi dengan istrinya pada pagi hari saat sahur. Tidak banyak percakapan dalam komunikasi melalui telepon seluler karena terputus di tengah jalan. “Mungkin sinyalnya jelek karena komunikasi mereka tiba–tiba terputus, tapi saat itu Ngateman bilang jika sudah sahur,” tutur Imam.
Peltu Ngateman tinggal di Dusun Pagas Desa Tamanharjo Kecamatan Singosari Kabupaten Malang Jawa Timur bersama istri dan dua anaknya. Di rumah duka saat ini sudah didirikan tenda. Sejumlah kerabat dan pelayat berdatangan untuk menyampaikan bela sungkawa.
Pesawat Hercules C-130 dengan nomor A-1310 terbang untuk operasi umum berangkat dari Malang pada 29 Juni dan seharusnya kembali ke Malang pada Kamis 2 Juli 2015. Tapi pesawat militer ini jatuh di Jalan Jamin Ginting Medan Sumatera Utara siang tadi. Diperkirakan 12 kru dan 101 penumpang menjadi korban peristiwa ini. (Don/Ado)
Peltu Ngateman, Awak Hercules C-130 yang Berencana Naik Haji
Peltu Ngateman sudah mendaftarkan diri bersama sang istri Umi Kulsum untuk pergi haji 2017 mendatang.
Advertisement