Sukses

Hercules Jatuh, Kirana Tak Lagi Bisa Bangunkan Ayah Saat Sahur

Kirana Nur Afifah baru berusia 16 bulan. Musibah pesawat Hercules membuatnya menjadi yatim.

Liputan6.com, Yogyakarta - Kirana Nur Afifah mungkin belum mengerti apa yang menimpa ayahandanya, anggota Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU, Pratu Wasiyanto Puron. Di usianya yang masih 16 bulan, dia harus kehilangan sosok ayah.

Pesawat Hercules yang ditumpangi Wasiyanto jatuh di Medan, Sumatera Utara. Anggota Paskhas itu tewas bersama 121 korban lainnya. Kini Kirana tak bisa lagi membangunkan sang ayah untuk sahur dan berbuka puasa.

"Biasanya anaknya (Kirana) bilang ke bapaknya untuk sahur. 'Pak angi (tangi atau bangun), Pak angi'," kata mertua Wasiyanto, Sumardiyono menirukan ucapan cucunya di Trimurti, Srandakan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Sumardiyono mengaku, mendapatkan kabar mengenai kecelakaan pesawat tersebut yang menimpa menantunya pada Selasa petang 30 Juni 2015 kemarin. Menurut kabar, jenazah Wasiyanto sudah berhasil diidentifikasi.

Namun dia belum mengetahui kapan jasad menantunya bisa dibawa pulang. "Kata komandannya sudah diketahui dan dimandikan," ucap dia.

Tak ada firasat dirasakan keluarga. Hanya saja, sebelum kecelakaan tersebut, Wasiyanto sempat meminta sang istri, Syamsih Nurwijayanti (27) untuk mengurus kelengkapan pensiun. Padahal usianya masih 29 tahun.

Kabar duka menyambangi keluarga anggota Pasukan Khas (Paskhas) TNI Angkatan Udara (AU) Pratu Wasiyanto Puron di Trimurti, Srandakan, Bantul. (Fathi Mahmud/Liputan6.com)

Tenda

Sementara keluarga sudah mempersiapkan segala keperluan untuk menyambut kedatangan jenazah Wasiyanto. Sejumlah kerabat, tetangga, dan aparat keamanan tampak berjaga-jaga di rumah duka.

Tenda pun terlihat sudah terpasang di depan rumah milik orangtua Wasiyanto, Magiyo, dan Kasiyem.

Anak pertama dari 2 bersaudara itu meninggalkan istri Syamsih Nurwijayanti (27) dan seorang putri Kirana Nur Afifah (16 bulan).

Sebelumnya, pesawat Hercules milik TNI AU jatuh di Medan, Sumatera Utara. Burung besi yang akan menuju Tanjungpinang itu mengalami kecelakaan pada Selasa 30 Juni 2015 pukul 12.08 WIB.

Pesawat tersebut take off dari Lanud Soewondo pada pukul 11.48 WIB. Sebelum pesawat jatuh, sang pilot meminta izin kembali ke Lanud. Namun nahas saat belok kanan, pesawat itu jatuh dan menimpa Pertokoan Golden Vista di Jalam Jamin Ginting, Medan.

Berdasarkan Surat Perintah Terbang yang diperoleh Liputan6.com, tertulis sifat penerbangan pesawat Hercules ini adalah Operasi. Selain itu, pesawat tersebut ditumpangi oleh 12 awak dan sekitar 50 penumpang dari keluarga anggota TNI. (Ndy/Ein)