Liputan6.com, Jakarta - Ramadan menjadi rejeki tersendiri bagi para pedagan takjil. Tapi mereka muncul dan menunutupi saluran air serta trotoar untuk membuka lapak mereka.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tidak melarang warga untuk membuka dagangannya selama Ramadan. Hanya saja tidak ada toleransi jika menutupi jalan dan saluran air.
"Ya pokoknya prinsip kita jelas, jalan inspeksi kalau sungainya mau dikeruk kita pasti bongkar. PKL, rumah, toko yang nutupin saluran pasti bongkar," tegas Ahok di Balaikota, Rabu (1/7/2015).
Ahok memang tengah berusaha untuk menormalisasi seluruh aliran air dan sungai di Jakarta. Kalau semua selesai dikerjakan, banjir tidak akan lagi melanda.
"Kita selama ini bertahun-tahun banjir mau kerja, ibaratnya orang mau buang air besar baru bikin wc-nya," lanjut dia.
Terlebih, pekerja harian lepas (PHL) sudah mulai disalurkan ke kelurahan dan kecamatan di Jakarta. Dengan itu, mereka bekerja untuk menormalisasi saluran warga.
"Seluruh lurah camat apalagi punya PHL itu dia bisa minta alatnya ke sudin," pungkas Ahok. (Don/Mut)
Ahok: Tak Hanya PKL, Apapun Tutupi Saluran Air Akan Dibongkar
Ahok tidak melarang warga untuk membuka dagangannya selama Ramadan. Hanya saja tidak ada toleransi jika menutupi jalan dan saluran air.
Advertisement