Sukses

Kebakaran Hutan dan Lahan, Kabut Asap Pekat Selimuti Pekanbaru

Sejak beberapa hari terakhir, sejumlah wilayah, termasuk Kota Pekanbaru, diselimuti kabut asap.

Liputan6.com, Pekanbaru - Dampak kebakaran hutan dan lahan di Riau mulai terasa. Sejak beberapa hari terakhir, sejumlah wilayah, termasuk Kota Pekanbaru, diselimuti kabut asap. Sepanjang Rabu kemarin asap terpantau kian tebal dan membuat kondisi udara tidak sehat.

Berdasarkan keterangan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), asap itu berasal dari kemunculan titik panas sebagai indikasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

"Pada hari ini saja, terpantau 60 titik. Jumlah itu tersebar di beberapa kabupaten," sebut Kepala BMKG Pekanbaru Sugarin, Rabu 1 Juli 2015.

"Dampaknya, Riau mulai terpapar kabut asap. Ini terjadi di Kota Pekanbaru dan Pelalawan. Tak itu saja, kualitas udara juga dilaporkan alami penurunan, hingga masuk pada kategori tidak sehat," sambung Sugarin.

Menurut dia, titik panas paling banyak terdapat di Kabupaten Pelalawan, yaitu 28 titik. Sisanya terpantau di Kabupaten Rokan Hilir, Indragiri Hulu, Kota Dumai, Kampar, Siak, Rokan Hulu, dan Indragiri Hilir.

"Pengamatan citra satelit Terra dan Aqua, ada peningkatan hotspot jika dibandingkan pada sore lalu. Sementara asap di Pekanbaru dan Pelalawan sudah mengganggu jarak pandang," ujar Sugarin.

Tak hanya peningkatan titik panas, satelit Terra dan Aqua juga memantau ada peningkatan untuk titik api. Tercatat sedikitnya ada 25 titik api di Riau. Titik api ini menyebar di Kabupaten Indragiri Hulu, Rokan Hilir, Kampar, Siak, Rokan Hulu, dan Pelalawan.

"Secara umum, kondisi cuaca Riau cerah dan berawan, serta diselimuti kabut asap. Sedangkan peluang hujan kita pantau masih ada, khususnya di wilayah Riau bagian utara dan tengah, dengan intensitas ringan dan tidak merata. Ini cenderung terjadi pagi dan siang hari," tukas Sugarin. (Ado/Mar)