Liputan6.com, Jakarta - Spekulasi penyebab jatuhnya pesawat Hercules C-130 milik TNI Angkatan Udara di Jalan Jamin Ginting, Medan, Sumatera Utara terus bermunculan. Mulai dari usia pesawat yang sudah tua hingga kendala teknis menjadi dugaan penyebab jatuhnya pesawat asal Skadron 32 tersebut.
Bukan hanya itu, muncul pula dugaan kelebihan muatan karena pesawat itu ternyata mengangkut penumpang sipil. Namun, hal tersebut dibantah TNI AU.
Panglima Komando Operasi Angkatan Udara I, Marsda Agus Dwi Putranto menegaskan, kelebihan muatan bukan jadi penyebab jatuhnya pesawat Hercules. Menurut dia, total beban yang diangkut saat pesawat jatuh, masih aman.
"Kapasitas itu 12,5 ton lho. Kalau hanya 110 orang penumpang paling beratnya berapa sih?" ujar Marsda Dwi di RSUP Adam Malik, Medan, Sumatera Utara, Kamis (2/7/2015).
Ketika dikonfirmasi mengenai logistik yang diangkut, Marsda Dwi berujar, logistik yang dibawa oleh pesawat tersebut belum melebihi besar kapasitas yang ditentukan.
"Itu hanya logistik biasa aja kok. Enggak yang terlalu berat. Amunisi aja hanya berapa. Pesawat itu terbang sebelum jatuh dengan berat muatan 10 ton, masih jauh dari batas maksimal," imbuh Dwi.
Terkait kewenangan pesawat militer mengangkut warga sipil, Marsda Dwi membenarkan ada kewenangan itu. Namun, warga sipil yang diangkut harus memiliki ikatan keluarga dengan anggota TNI AU.
"Makanya, kita namanya keluarga besar TNI AU. Jadi keluarga yang memang saudaranya di AU dan sudah dapat izin naik pesawat, ya bisa terbang," pungkas Agus. (Bob/Sun)
Bantah Kelebihan Muatan, Hercules Mampu Angkut 12,5 Ton Beban
Logistik yang dibawa oleh pesawat Hercules C-130 belum melebihi besar kapasitas yang ditentukan. Berat muatan hanya 10 ton.
Advertisement