Liputan6.com, Jakarta - Ketua nonaktif KPK, Abraham Samad, kembali menjalani pemeriksaan di Mabes Polri, Kamis kemarin. Pada kesempatan ini, Samad sempat berkomentar tentang proses pencarian pemimpin KPK yang baru untuk menggantikan dia.
Menurut Samad, untuk menjadi pemimpin KPK haruslah memiliki semangat ganda untuk memberantas korupsi. Pemimpin KPK juga harus siap diterpa badai dan tahan dengan upaya-upaya "kotor" dari para koruptor, seperti kriminalisasi. Tak hanya itu, pemimpin KPK juga harus punya gerak yang progresif.
"Kalau kita jadi pimpinan yang progresif dalam memberantas korupsi, pastilah kita dihabisi. Kalau jadi pimpinan yang biasa saja, mending tidur di rumah," kata Samad di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Kamis 2 Juni 2015.
Samad berharap, yang terpilih sebagai komisioner KPK periode ke-4 nanti adalah orang-orang yang memiliki keberanian seperti di masa kepemimpinannya. "Harapannya, dipilih atau terpilih orang-orang yang minimal seperti periode ketiga," ujar Samad.
Terkait calon komisioner KPK yang datang dari unsur Polri dan Kejaksaan, Samad mengatakan mendukung hal itu. Sebab dia yakin, pimpinan KPK dari unsur mana pun termasuk Polri, nanti bisa progresif. Karena kepemimpinan yang progresif adalah individu bukan institusi.
"Saya mendukung siapa saja asal bisa jadi pimpinan KPK yang progresif. Siapa saja, mau dari polisi atau jaksa tidak masalah," tutup Samad yang sebelumnya pernah menjadi pengacara. (Sun/Ado)
Samad: Pemimpin KPK Harus Progresif, Jika Tidak Mending di Rumah
Terkait calon komisioner KPK yang datang dari unsur Polri dan Kejaksaan, Samad mengatakan mendukung hal itu.
Advertisement