Liputan6.com, Jakarta - Calon tunggal Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mendatangi Istana Kepresidenan. Dia akan melaporkan proses pencalonan hingga pengesahannya dalam paripurna DPR sebagai Panglima TNI baru yang menggantikan Jenderal Moeldoko.
"Saya melaporkan Presiden bahwa saya sudah melaksakan tugas semuanya dengan paripurna tadi. ‎J‎adi prosesnya, presiden membuat surat kepada DPR kemudian menugaskan saya untuk melaksanakan dengar pendapat atau fit and proper test. Kemudian Rabu (1 Juli 2015) saya sudah laksanakan dan Komisi I DPR selesai. Kemudian hari ini paripurna DPR setuju," ujar Gatot di Istana Kepresidenan, Jumat (3/7/2015).
Gatot mengatakan, selain melaporkan proses pencalonannya, ia juga melaporkan kepada Presiden akan segera melakukan konsolidasi di internal TNI.
"Kemudian segera melaksanakan konsolidasi, mengevaluasi apa yang sudah ada, dan melanjutkan apa yang sudah dilaksanakan panglima terdahulu dengan evaluasi itu," kata dia.
Terkait dengan modernisasi alutsista yang telah diperintahkan oleh Presiden Jokowi. Gatot mengatakan, Presiden secara jelas memerintahkan TNI untuk melakukan modernisasi alutsista.
"Tidak ada lagi hibah. Harus baru. Modernisasi alutsista, sudah jelas saya mendengar sendiri pada saat beliau wawancara di Mako Brimob, bahwa pesawat harus baru semuanya. Maksudnya bukan yang terbang harus baru semuanya, tetapi pengadaan harus baru semua," ucap Gatot.
DPR menggelar rapat paripurna ke-36 sekaligus masa sidang ke-IV. Dalam rapat tersebut, DPR mengesahkan Letjen Purn Sutiyoso sebagai Kepala Badan BIN dan Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai Panglima TNI. (Mvi/Mut)
Disetujui DPR Jadi Panglima TNI, Jenderal Gatot Lapor ke Jokowi
Gatot juga melaporkan kepada Presiden, akan segera melakukan konsolidasi di internal TNI.
Advertisement