Liputan6.com, Jakarta - Selang 10 hari setelah kecelakaan beruntun, nahas kembali dialami bus kebanggaan kota Jakarta. Kali ini 1 unit Transjakarta terbakar di Halte Salemba Universitas Indonesia (UI), Jakarta pada Jumat pagi. Baik bus dan sebagian halte pun membara dilahap si jago merah.
"Bus Transjakarta terbakar di Salemba UI," tulis TMC Polda Metro Jaya di akun Twitter @TMCPoldaMetro yang dikutip Liputan6.com, Jumat (3/7/2015).
Dalam foto yang diunggah, kobaran api tampak membakar bus gandeng berwarna abu-abu itu. Kepulan asap hitam membumbung ke langit, bahkan api juga menyambar bagian halte.
Sebelum api melahap seluruh bagian bus, terdengar 3 kali ledakan. Hal itu disaksikan langsung oleh petugas kebersihan halte, Nudiansyah. Dia juga orang yang pertama kali melihat kepulan asap di bagain belakang mesin.
Arus lalu lintas pun macet akibat insiden tersebut. "Arus lalin depan Halte UI Salemba tersendat imbas kebakaran Bus Transjakarta," kicau @TMCPoldaMetro.
Transjakarta koridor V jurusan Kampung Melayu-Ancol itu hangus terbakar di tempat persinggahan untuk menurunkan dan menaikkan penumpang. Halte Salemba UI juga ikut porak poranda.
Transjakarta bernopol B 7436 IV itu memang sedang menurunkan penumpang saat terbakar. Api yang melahap bus lalu menjalar ke halte.
Pantauan Liputan6.com, halte yang baru direnovasi ini tampak menghitam di bagian tengah. Atap-atap halte berjatuhan. Sebagian masih tergantung dalam keadaan hangus.
Kaca-kaca halte juga tampak pecah dan berserakan di lantai tempat turun-naik penumpang Transjakarta itu. Bagian dindingnya juga terlihat penyok karena kepanasan terlahap api.
Sedangkan lantai sudah dipenuhi dengan air bekas pemadaman. Bahkan salah satu tong sampah masih mengeluarkan asap putih.
Kapolsek Senen, Kompol Kasmono, mengatakan, peristiwa transjakarta terbakar terjadi sekitar pukul 08.30 WIB. Petugas pemadam yang dihubungi langsung tiba di lokasi.
Setelah dipadamkan oleh 6 unit mobil pemadam kebakaran dari Sudin Damkar PB Jakarta Pusat sekitar 30 menit, kondisi seluruh bagian bus menghitam. Bagian kaca hancur tidak tersisa. Atap bus juga terkoyak dan jatuh ke lantai.
Â
Ahok Geram
Mendengar kabar Transjakarta kembali bermasalah, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pun geram. Sebab belum lama ini ia berujar akan mengenakan sanksi pencabutan izin operator Transjakarta --yang armadanya 3 kali kecelakaan, sudah terjadi lagi kecelakaan meski tak menimbulkan korban jiwa.
"Saya nggak mau mengulang 10 tahun awal Transjakarta. Sekarang 3 kali kecelakaan langsung cabut (izin)," kata Ahok di Balaikota, Jakarta.
Ahok memastikan kecelakaan serupa tetap terjadi bila sistem dan kontrak lama tetap digunakan yang dianggapnya sudah tidak layak. Ia pun menegaskan akan memperbaiki perjanjian dengan operator Transjakarta, agar kejadian itu tidak terulang.
"‎Kita di operator, perjanjian lama itu lemah semua. Ini yang kita perbaiki perjanjiannya sekarang," tegas Ahok.
Dia juga memastikan, dengan perbaikan perjanjian yang baru, operator tidak akan main-main dalam merawat kendaraannya. Sebab, mereka akan dikenakan denda bila terjadi kejadian yang tidak diinginkan seperti pagi ini.
Ahok itu pun memerintahkan agar jajarannya tidak lagi menggunakan bus merek yang tidak jelas alias 'abal-abal'.
"Semua bus lama akan terbakar terus. Padahal baru setahun atau 2 tahun beroperasinya. Tindakannya, kita setop lagi, enggak mau mereka. Enggak mau lagi produk-produk seperti itu. Kan kita mulai beli bus lagi," paparnya.
Advertisement
Pada kesempatan yang sama, suami Veronica Tan itu mengatakan akan memberikan sanksi kepada operator bus Lorena atas kejadian tersebut. Tak tanggung-tanggung, pria yang juga mantan Bupati Belitung Timur, akan mengandangkan 12 bus miliknya.
Sementara Wakil Walikota Jakarta Pusat, Arifin, meminta pihak terkait untuk memeriksa dengan benar armada sebelum digunakan agar tidak membahayakan masyarakat.
"Saya pikir dari pihak terkait perlu melakukan pengecekan terhadap busway (Transjakarta), supaya lebih safety jangan sampai penumpang khawatir," kata Arifin di Jakarta.
Menurut dia, jaminan keselamatan bagi penumpang harus menjadi perhatian utama. Terlebih Gubernur Ahok sedang fokus dalam pembenahan Transjakarta.
"Dengan kejadian ini bisa saja muncul persepsi masyarakat naik busway ini tidak aman. Kita tidak mau terjadi seperti itu, caranya harus diperiksa, dicek, kembali persiapan dari semua armada Transjakarta," pungkas Arifin. (Tnt/Ado)