Liputan6.com, Jakarta - Terminal 2E Bandara Soekarno-Hatta, Minggu 5 Juli 2015 terbakar. Beredar kabar, kebakaran terjadi akibat korsleting listrik dari dalam dapur JW Sky Lounge yang berada di dalam terminal.
Saat dikonfirmasi hal tersebut, pihak‎ Angkasa Pura II sebagai otoritas Bandara Soetta menyatakan, akan melakukan audit terhadap kelistrikan. "Audit itu relevan, akan dilakukan dalam waktu dekat," kata Direktur Utama Angkasa Pura II, Budi Karya Sumadi, di Bandara Soetta, Tangerang, Banten, Senin (6/7/2015).
Budi menduga, penyebab kebakaran itu ada hubungannya dengan kelalaian di terminal itu. Namun, dia mengakui usia kabel listrik di kompleks Bandara Soetta sudah mencapai 30 tahun.
"Kami berjanji akan segera evaluasi (mengganti) ‎kabel-kabel itu," ujar dia.
Budi menjanjikan, ‎ke depan segala permasalahan yang terjadi akibat kebakaran di Terminal 2E itu diupayakan selesai. Termasuk perbaikan conveyor atau sistem mekanik pemindahan barang dan tempat check-in maskapai penerbangan Garuda Indonesia.
Selain itu, Budi juga membenarkan revitalisasi bandara yang memakan biaya Rp 500-600 miliar itu harus dilakukan dan termasuk program jangka panjang. Menurutnya, dalam waktu satu setengah tahun lagi kapasitas Terminal 2 ditingkatkan dari 11 juta menjadi 22 juta.
"Upaya revitalisasi ini tidak merusak arsitektur yang ada," tandas Budi.
Sementara itu Kepala Otoritas Bandara Soekarno-Hatta, Bintang Hidayat, mengatakan, sebetulnya pada 2014 pihaknya sudah melakukan audit kelistrikan, meski belum menyeluruh. Tim Otoritas Bandara pada pekan ini akan melanjutkan audit tersebut, termasuk audit mendetail sampai ke tenant dan fasilitas yang digunakannya di semua terminal.
"Sistem penggorengan yang sekarang juga sepertinya harus dievaluasi karena banyak terjadi kebakaran," tutup Bintang. (Fiq/Mut)
AP II Akui Usia Kabel di Bandara Soekarno-Hatta Sudah Tua
Kebakaran diduga terjadi akibat korsleting listrik dari dalam dapur JW Sky Lounge yang berada di dalam terminal.
Advertisement