Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut intesitas bencana pada bulan Mei 2015 mengalami penurunan. Hal itu lantaran di beberapa wilayah Indonesia telah mengalami musim kemarau.
"Hal ini ditandai dengan berkurangnya intesitas hujan dan panas yang mulai terasa terik," kata Kepala Pusat Informasi Data dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Senin (6/7/2015).
Dari data ‎yang diperoleh BNPB, total 88 kejadian bencana sepanjang Mei. Dari jumlah kejadian itu, bencana yang paling sering terjadi adalah banjir dan tanah longsor.
Sepanjang Mei 2015, banjir terjadi 29 dan tanah longsor 28 kejadian. Diikuti puting beliung 24 kejadian, banjir disertai tanah longsor 4 kejadian, gempa bumi 2 kejadian, letusan gunung api 1 kejadian.
Dari 88 kejadian bencana saat Mei 2015, sebanyak 21 orang meninggal dan hilang, 26 orang luka-luka, dan 40.153 orang mengungsi akibat bencana. Belum‎ lagi 820 rumah rusak, dan 10.399 rumah terendam.
Baca Juga
Januari Paling Rawan
Hal itu berbeda pada bulan-bulan sebelumnya. Di mana kejadian bencana masih terbilang tinggi. Seperti yang terjadi pada Januari 2015. Pada bulan itu tercatat terjadi sebanyak 243 bencana.
Advertisement
Dari 243 kejadian bencana, 27 orang orang meninggal dan hilang, 204.901 orang mengungsi, 2.568 rumah rusak, dan 52.878 terendam.
Bulan Februari, tercatat 223 kejadian bencana mengakibatkan 18 orang meninggal dan hilang‎, 194.061 orang mengungsi, 2.237 rumah rusak, dan 17.858 rumah terendam.
Bulan Maret, 75 kejadian bencana mengakibatkan 23 orang meninggal dan hilang, 6 orang luka-luka, 41.548 orang mengungsi,‎ 428 rumah rusak, dan 7.775 rumah terendam.
Sementara pada bulan April, 155 kejadian bencana mengakibatkan 23 orang meninggal dan hilang, ‎21 orang luka-luka, 71.971 orang mengungsi, 1.441 rumah rusak, dan 8.137 rumah terendam. (Ndy/Mut)