Liputan6.com, Depok - Seorang pengendara atau driver GO-JEK pernah menjadi korban pemukulan pengemudi ojek pangkalan di Kampus Universitas Indonesia (UI) Depok. GO-JEK dianggap telah merebut penumpang mereka.
Salah satu pengemudi ojek di Stasiun Kereta Universitas Indonesia (UI) Depok, Wandi (46) bercerita, usai pemukulan terjadi, pengurus GO-JEK mendatangi pangkalan ojek di depan Gedung Politeknik UI untuk meminta maaf lantaran anggotanya masuk ke wilayah mereka. Kesepakatan antarojek UI dengan pengurus GO-JEK pun dirumuskan.
Bila ada GO-JEK yang masih nekat mengangkut penumpang di wilayah UI, kata Wandi, maka helm dan jaket berlogo GO-JEK milik pengemudinya akan disita ojek setempat dan diadukan kepada kantor pengurus GO-JEK.
"Habis dipukuli, pengurusnya dari (Jalan) Juanda (Depok) kan datang ke sini. Minta maaf. Akhirnya kita sepakat, kalau ada GO-JEK yang ngambil sewa di dalam, helm dan jaket GO-JEK-nya kita ambil terus kita laporkan ke pengurusnya," ungkap Wandi.
Semenjak disepakatinya perjanjian itu, Wandi mengaku masih saja ada pengemudi GO-JEK yang melanggar kesepatan itu. Namun pengemudi ojek setempat segera menegurnya.
"Saya ini sudah 2 kali tegur GO-JEK yang ambil sewa di depan stasiun. Saya bilang 'Bukannya saya mau ganggu situ, tapi situ lihat dong kami di sini mau narik saja tunggu giliran, teratur'," tutur Wandi. (Dry/Mut)
Cegah Keributan, GO-JEK dan Ojek UI Depok Rumuskan Kesepakatan
Seorang pengendara atau driver GO-JEK pernah menjadi korban pemukulan pengemudi ojek pangkalan di Kampus Universitas Indonesia (UI) Depok.
Advertisement