Liputan6.com, Jakarta - Rekonstruksi pembunuhan Angeline selesai digelar sore tadi, dengan menghadirkan Ibu angkat Angeline, Margriet Megawe dan Agus Tay Hamba May. Beberapa saksi juga dihadirkan dari lembaga hukum P2TP2A.
Rekonstruksi selama 5 jam itu berakhir lancar, meski sempat diwarnai beberapa kericuhan. Kericuhan terjadi saat warga yang menonton reka ulang itu mengolok-olok Margriet.
Pengacara Agus, Haposan Sihombing mengatakan, dalam rekonstruksi kliennya terkait penguburan jazad Angeline di halaman belakang rumah majikannya itu
Advertisement
"Adegan yang dilakukan Agus hanya mengambil boneka, tali, kain dan membungkus serta mengubur Angeline," kata Haposan usai mendampingi kliennya di lokasi rekonstruksi, Jalan Sedap Malam, Sanur, Denpasar, Bali, Senin (6/7/2015).
Selain itu, jelas Haposan, kliennya tidak berperan dalam dugaan pencabulan atau bahkan pembunuhan Angeline. Kliennya hanya diperintah Margriet menggali lebih dalam, lubang yang sudah disiapkan ibu angkat bocah 8 tahun itu tersebut.
"Karena Agus lama menggali lubangnya, Margriet menegur Agus, 'kenapa lama kerjanya?' Lalu, Dia (Agus) menggotong jasad Angeline dan sempat hampir terjatuh lalu menguburkannya," ungkap dia.
Sementara dalam rekonstruksi pembunuhan bocah bernama asli Engeline ini, ada sekitar 98 adegan yang dilakukan, mulai dari Agus, Margriet, dan beberapa saksi lain.
Dalam rekonstruksi, juga nampak datang 2 anak Margriet, Christina dan Yvonne, wanita yang disebut-sebut sempat datang ke rumah Margriet saat Angeline dibunuh pada 16 Mei lalu. (Rmn/Rjp)