Liputan6.com, Jakarta - Panglima Moeldoko menilai ada dua negara yang perlu diawasi. Kedua negara tersebut adalah Australia dan Tiongkok.
Moeldoko menyebut perkembangan ekonomi kedua negara tersebut mempengaruhi kekuatan pertahanannya. Karena itu, kondisi tersebut dianggap sebagai tantangan tersendiri dalam menjaga kedaulatan NKRI.
Berita itu pun menjadi kabar yang paling menyedot perhatian pembaca sepanjang Selasa 7 Juli 2015. Selain itu, kabar lainnya terkait tips saat melaju di Tol Cipali. Mengingat tol terpanjang di Indonesia itu telah menelan banyak korban sejak resmi dioperasikan.
Berikut berita terfavorit yang dihimpun Liputan6.com, Rabu (8/7/2015):
1. Dua Negara Paling Diawasi Panglima TNI Moeldoko
Dalam paparan mengenai capaian kerja selama masa baktinya, Panglima TNI Jenderal Moeldoko membahas isu strategis terkait pertahanan internasional. Hal itu ia sampaikan di hadapan Komisi I DPR.
Moeldoko menerangkan, di kawasan Asia dan Asia Pasifik, pertahanan Indonesia mendapat tantangan tersendiri dalam menjaga kedaulatan. Hal itu karena perkembangan ekonomi yang mempengaruhi kekuatan pertahanan negara tetangga.
Moeldoko memberi contoh ketahanan militer Australia dan Tiongkok. Kedua negara itu ia pandang sebagai negara yang perlu diwaspadai perkembangan pertahanannya, demi menjaga keutuhan NKRI.
Selengkapnya.
Selanjutnya 5 Hal Harus di Waspadi di Cipali...
Waspada di Cipali
2. Lima Hal Harus Diwaspadai saat Melaju di Tol Cipali
Sejak diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Sabtu 13 Juni 2015, Tol Cipali telah menelan banyak korban jiwa. Terhitung lebih dari 30 kecelakaan telah terjadi di jalan tol sepanjang 116,7 kilometer tersebut.
Kendati banyak menelan korban jiwa, namun dipastikan jalan tol ini akan banyak dipakai saat mudik Lebaran nanti. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat memperkirakan, 45 ribu kendaraan akan memadati Tol Cipali saat arus mudik Lebaran. Itu berarti jalan bebas hambatan yang ide pembangunannya sudah tercetus sejak masa pemerintahan Soeharto ini, akan menampung separuh dari beban jalan Pantai Utara (Pantura).
Untuk Anda yang akan menggunakan Tol Cipali, ada baiknya berhati-hati dan memperhatikan 5 hal ini agar selamat sampai tujuan.
3. Titik-Titik Rawan Bagi GO-JEK
Sikap antipati pengemudi ojek pangkalan terhadap driver GO-JEK terjadi di banyak wilayah. Ojek berbasis aplikasi smartphone itu tidak hanya disoraki saat mengangkut penumpang, tapi juga diusir saat berhenti di dekat pangkalan ojek, dihardik, dan bahkan dipukul.
Guna melindungi anggotanya, Satgas GO-JEK memetakan titik-titik rawan bagi GO-JEK. Di titik rawan itu, pengemudi GO-JEK disarankan melepas jaket dan helm saat melintasi wilayah tersebut.
"Daerah yang rawan buat GO-JEK itu Kalibata City, Mega Kuningan depan Mal Ambasador, Kota Kasablanka, Kuningan Epicentrum, FX Senayan, Bintaro Jaya Sektor 3, dan Universitas Indonesia," beber anggota Satgas GO-JEK, Dadang (42), di kantor GO-JEK, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (7/7/2015).
"Kalau di Kemanggisan, sudah kita temui pihak keamanannya," sambung ayah tiga anak ini.
Selengkapnya.
Selanjutnya Kisah Srikandi GO-JEK...
Advertisement
Kisah Srikandi GO-JEK
4. Kisah Srikandi GO-JEK Kantongi Omzet Rp 17 Juta per Bulan
Keberadaan ojek berbasis aplikasi smartphone, GO-JEK, menuai penolakan di sejumlah daerah Ibukota. GO-JEK dianggap telah merebut penumpang para tukang ojek pangkalan. Tak jarang pengendara GO-JEK yang mendapatkan ancaman.
Meski begitu, manisnya penghasilan dari GO-JEK membuat para pengendaranya bertahan. Seperti Marselina (36) dan Pipit Patriasih (28). Kedua srikandi itu kini terjun sebagai pengemudi dalam bisnis jasa angkutan roda dua berbasis online, GO-JEK.
Marselina dan Pipit pun berbagi pahit-manisnya kehidupan mereka sejak sebelum bergabung dengan GO-JEK. Dari dikejar Satpol PP saat masih menjadi pedagang kaki lima, gagal berumah tangga, hingga menjadi orang tua tunggal sudah dijalani mereka.
Marselina tak pernah menyangka kegetiran hidup akan sedemikian dirasakannya. Sulitnya mencari biaya hidup keluarga harus dialami meskipun jenjang pendidikannya tercatat hingga kursi D3 jebolan salah satu universitas di Jakarta.
Lantas bagaimana cara mereka meraup omzet jutaan rupiah sebagai driver GO-JEK? Ikuti penuturannya di sini.
5. Korban Kecelakaan Minibus di Tol Cipali Bertambah Jadi 7 Orang
Korban tewas akibat kecelakaan lalu lintas mobil minibus Daihatsu Grand Max di Tol Cikampek-Palimanan (Cipali) di Kilometer 178.800 bertambah menjadi 7 orang.
Kasubbid Penmas Bidhumas Pold Jabar AKBP Baktiar Joko Mujiono mengatakan, awalnya terdapat 5 orang meninggal dunia dengan 3 di antaranya terbakar didalam mobil dan tidak bisa terselamatkan.
"2 Orang meninggal dalam perjalanan dan 2 orang lagi meninggal ketika perawatan. Jadi korban hingga siang ini berjumlah 7 orang," kata Joko Mujiono, Selasa (7/7/2015).
Dia menambahkan, seluruh korban berjumlah 11 orang dan merupakan penumpang Grand Max. "4 orang lainnya hingga saat ini masih menjalani perawatan intensif di RS Mitra Plumbon (Kabupaten Cirebon)," jelas dia.
Siapa saja korban tersebut? Berikut ini nama mereka.
(Ali/Tnt)